
Benarkah Sembarangan Pencet Jerawat Bisa Picu Kematian?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemunculan jerawat di kulit memang bisa mengganggu. Selain menimbulkan rasa sakit, jerawat juga dapat menurunkan rasa percaya diri. Tak heran, kebanyakan orang berusaha memecahkan jerawat tanpa bantuan dokter. Padahal, ada risiko di balik melakukan hal tersebut.
Faktanya, ketika telah terjadi peradangan pada jerawat di wajah, tindakan memencet secara serampangan dapat memperparah kondisi peradangan. Bukan hanya bisa meninggalkan noda hitam yang sulit hilang, memencet jerawat bisa juga memicu kematian.
Risiko kematian, meski diakui sangat jarang, bisa terjadi jika jerawat yang dipencet berada di daerah yang disebut Triangle of Death atau segitiga kematian. Daerah ini terletak antara ujung hidung dengan kedua ujung bibir, yang kalau ditarik garis akan membentuk segitiga.
"Sebaiknya menggunakan obat-obatan saja karena bagian tersebut langsung terhubung pada selaput otak," saran dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, SpKK dari RS Sanglah Denpasar kepada detikHealth, seperti ditulis Jumat (7/11/2014).
Karena terhubung ke otak, maka infeksi yang terjadi di area tersebut berisiko menyebar hingga ke pusat sistem saraf. Memencet jerawat, terutama jika dilakukan dengan tangan yang tidak bersih, diketahui bisa menyebabkan infeksi serta radang yang memperburuk kondisi jerawat.
"Hal itu beresiko memicu masuknya kuman ke otak karena pembuluh darahnya langsung menyambung sampai otak. Risiko menyebabkan kematian bisa terjadi meski kasusnya memang jarang," kata dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dokter kulit dari D&I Skin Centre Denpasar.
Memencet jerawat, di bagian manapun, juga berisiko meninggalkan bekas luka dalam bentuk bopeng-bopeng di wajah. Kondisi ini terjadi jika yang dipencet adalah jerawat yang dipencet sudah bernanah atau ada benjolan putih yang sering diibaratkan mirip nasi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ciri-Ciri Polusi Udara yang Sudah Mengganggu Sistem Hormon