
Wanita Meninggal usai Kebanyakan Minum Air Putih, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perempuan asal Indiana, Amerika Serikat, dilaporkan meninggal dunia akibat terlalu banyak minum air mineral dalam waktu yang singkat.
Melansir dari New York Post, perempuan bernama Ashley Summers itu meninggal dunia setelah mengonsumsi empat botol air mineral sekaligus dalam 20 menit setelah merasa dehidrasi.
Disebutkan, Summers sedang berada di perayaan hari kemerdekaan Amerika Serikat di Danau Freeman, Indiana.
"Seseorang mengatakan dia minum empat botol air dalam 20 menit," kata saudara laki-lakinya, Devon Miller, dikutip Senin (7/8/2023).
"Kapasitas per botol air rata-rata 16 ons (470 mL). Jadi, total air yang ia minum dalam waktu 20 menit adalah 64 ons (1,88 liter). Setengah galon. Itu jumlah yang seharusnya diminum dalam satu hari," imbuh Miller.
Sebelumnya, keluarga mengaku Summers sempat mengeluh merasa pusing dan sakit kepala yang hebat setelah minum 1,88 liter air dalam waktu 20 menit. Setibanya di rumah, Summers pingsan di garasi sebelum dibawa ke Rumah Sakit IU Health Arnett.
Tidak lama setelah dibawa ke rumah sakit, Summers dinyatakan meninggal dunia akibat keracunan air. Setelah dinyatakan meninggal dunia, keluarga memutuskan untuk mendonorkan jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan sebagian jaringan tulang panjang Summers.
"Ini adalah kejutan bagi kita semua. Ketika mereka pertama kali mulai berbicara tentang keracunan air. Rasanya seperti 'Apakah hal ini benar ada?'" ujar Miller.
Keracunan air atau toksisitas air adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi air dalam waktu singkat. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi ketika ginjal menyimpan terlalu banyak air karena kondisi kesehatan tertentu.
Ada sejumlah gejala keracunan air, seperti merasa tidak sehat, kram otot, rasa sakit, mual, dan sakit kepala.
Toksikolog Rumah Sakit IU Health Arnett, Dr. Blake Froberg, mengatakan bahwa penyebab kematian yang langka ini lebih mungkin terjadi selama musim panas atau jika seseorang bekerja di luar ruangan atau berolahraga terlalu sering.
"Ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya, tetapi hal utama yang terjadi adalah Anda terlalu banyak minum air dan natrium dalam tubuh terlalu sedikit," kata Dr. Froberg.
Guna menghindari kadar natrium dalam tubuh yang rendah, Dr. Froberg mengimbau setiap individu untuk turut mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit, natrium, dan kalium.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bayi Minum Air Putih Boleh Nggak? Begini Penjelasan Kemenkes