
Rahasia Brand Kosmetik Lokal Bisa Saingi Produk Korea & Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa tahun terakhir, tren di industri kecantikan Indonesia mulai bergeser dari produk Korea dan Eropa ke produk lokal. Tren ini utamanya didorong oleh pandangan konsumen bahwa produk lokal juga memiliki kualitas yang tak kalah unggul dengan produk luar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan industri kosmetika yang meliputi sektor industri farmasi, kimia, dan obat tradisional mengalami pertumbuhan mencapai 9,61% pada tahun 2021.
Merek kosmetik lokal, By Lizzie Parra (BLP) Beauty menyebut salah satu kunci pertumbuhan brand kosmetik dalam negeri adalah karena mereka berusaha mendobrak stereotip mengenai standar kecantikan yang diskriminatif.
BLP Beauty sendiri muncul berkat kecintaan founder, Lizzie Parra, terhadap produk-produk kecantikan dan keinginan untuk menghilangkan standar kecantikan perempuan Indonesia. Sebagai informasi, Lizzie Parra adalah kreator konten YouTube yang berfokus mengulas produk-produk kecantikan, terutama kosmetik sejak 2011.
"Pada saat itu, produk-produk lokal itu masih sangat cenderung dengan tipikal perempuan cantik yang stereotipnya sama, seperti kulitnya mulus, badannya bagus, sampai rambutnya lurus," kata CEO BLP Beauty, Monica Christasia kepada CNBC Indonesia di Jakarta x Beauty 2023, Jumat (4/8/2023).
![]() |
Monica mengatakan, Lizzie adalah sosok yang percaya diri meskipun tidak memiliki penampilan fisik sesuai standar kecantikan di Indonesia. Pada saat itu, Lizzie juga menganggap bahwa kosmetik mampu meningkatkan kepercayaan dirinya.
"Dia (Lizzie) merasa bahwa makeup adalah confidence booster yang sangat kuat. Dia mau membuat produk lokal dengan kualitas yang enggak kalah dari produk internasional, harga lebih terjangkau, dan dengan semua sertifikasi, seperti BPOM, halal, serta cruelty free," cerita Monica.
Saat peluncuran produk perdana pada 2016, BLP Beauty disambut secara antusias oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, stok barang yang sudah dipersiapkan untuk satu tahun habis dalam waktu satu bulan.
"Antusiasme [masyarakat terhadap merek lokal] pada saat itu ternyata tinggi banget," imbuhnya.
Tantangan yang dihadapi merek kecantikan lokal
Meski mengalami pertumbuhan yang pesat, masih ada sederet tantangan yang dihadapi merek kecantikan lokal.
Menurut Monica, proses produksi menjadi tantangan besar sejak mereknya berdiri. Hingga saat ini, BLP Beauty belum memiliki pabrik sendiri sehingga ada beberapa produk yang memiliki kesamaan dengan milik kompetitor.
"Saat ini BLP belum punya pabrik sendiri sehingga kami punya beberapa rekanan pabrik di Indonesia dan luar negeri," kata Monica.
"Pabrik di Indonesia (jumlahnya) enggak begitu banyak, tetapi brand lokal banyak banget. Terkadang, ada produk yang mirip-mirip. Satu dengan yang lain kurang lebih sama karena pabriknya cuma itu-itu doang dan raw materials-nya terbatas," paparnya.
Guna mengatasi keterbatasan tersebut, BLP Beauty membentuk laboratorium khusus untuk mengembangkan formulasi produk. Hal ini juga didasari oleh BLP Beauty yang memiliki idealisme produk sendiri.
"Untuk menghindari hal tersebut (kesamaan produk dengan merek kompetitor), akhirnya kami membuat laboratorium independen. Kami punya researcher dan formulator sendiri untuk mengembangkan formula," jelas Monica.
"Nantinya, formula itu kami 'lempar' ke pabrik untuk mereka bikin. Jadi, setidaknya BLP Beauty punya perbedaan, lah, kalau dibandingkan dengan brand-brand lain yang melakukan produksi di pabrik yang sama," lanjutnya.
BLP Beauty juga menjadi salah satu merek lokal yang berpartisipasi dalam acara Jakarta x Beauty oleh Female Daily. Acara yang menghadirkan 250 merek kecantikan lokal dan luar negeri ini diselenggarakan di Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center pada 3 hingga 6 Agustus 2023.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beauty Expo Terbesar di Asia Tenggara Hadir Lagi di Jakarta!
