5 Selebriti & Tokoh Besar yang Hidup dengan Autisme

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
25 July 2023 10:45
Elon Musk yang baru saja menjadi CEO Twitter menghadiri pesta Halloween tahunan Heidi Klum. Elon Musk tampil mengenakan kostum berupa perpaduan warna hitam dan merah dengan bahan kulit. (Getty Images/Taylor Hill)
Foto: Elon Musk (Getty Images/Taylor Hill)

Jakarta, CNBC Indonesia - Autisme merupakan gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat kelainan perkembangan saraf otak. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit berkomunikasi, berhubungan sosial, dan belajar.

Banyak orang salah kaprah bahwa autisme adalah penyakit, padahal autisme sebenarnya berarti bahwa otak bekerja secara berbeda dengan orang lain.

Ternyata ada sejumlah selebriti Hollywood serta tokoh terkenal lain yang mengidap autisme. Mereka juga secara terbuka mengungkap kondisi yang dialaminya dan berhasil mengubah stigma serta stereotip negatif seputar autisme.

1. Sia

Sia Kate Isobelle Furler adalah penyanyi dan penulis lagu asal Australia. (Instagram @siamusic)Foto: Sia Kate Isobelle Furler adalah penyanyi dan penulis lagu asal Australia. (Instagram @siamusic)

Penyanyi pop Sia baru-baru ini buka-bukaan soal diagnosis autismenya dalam episode podcast Rob Has A Podcast. Meski demikian, Sia tidak mengungkap kapan tepatnya dia didiagnosis menderita autisme.

Pelantun lagu Chandelier itu mengaku bahwa ia sedang dalam proses pemulihan dari kondisi spektrum autisme.

"Selama 45 tahun, aku merasa seperti harus berpura-pura menjadi seperti manusia biasa dan baru dalam dua tahun terakhir saya menjadi diri saya sepenuhnya," kata Sia.

2. Elon Musk

Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat dia meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. (REUTERS/Tingshu Wang)Foto: Chief Executive Officer Tesla Elon Musk meninggalkan sebuah hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. (REUTERS/Tingshu Wang)

Berbicara tentang pengalaman hidupnya dalam spektrum autisme, miliarder Elon Musk mengatakan dalam acara TED Talk bahwa dia belajar bagaimana dia bisa bekerja dengan otaknya, bukan melawannya.

Elon mengaku bahwa ia tidak memiliki masa kecil yang bahagia. Hal itu membuatnya cukup sulit karena autisme memengaruhi pertumbuhannya.

"Isyarat sosial tidak intuitif... Orang lain dapat secara intuitif memahami apa yang dimaksud dengan sesuatu. Saya akan menganggap sesuatu secara harfiah seolah-olah kata-kata yang diucapkan persis seperti artinya. Tapi ternyata itu salah," kata Elon Musk.

Meskipun ia sedih diintimidasi karena autisme, pendiri Tesla itu justru menyebut kondisi tersebut sebagian dengan kesuksesannya, karena hal ini memicu minat yang kuat dan khusus pada sains dan teknologi.

"Saya merasa senang menghabiskan sepanjang malam memprogram komputer, sendirian. Kebanyakan orang tidak suka mengetik simbol aneh di komputer sendirian sepanjang malam. Menurut mereka itu tidak menyenangkan. Tapi saya sangat menyukainya," paparnya.


3. Wentworth Miller

Bintang Prison Break, Wentworth Miller, didiagnosis menderita autisme saat pandemi virus corona. Ia lalu buka-bukaan soal kondisinya  di media sosial.

"Saya tidak tahu banyak tentang autisme. Saat ini yang saya lakukan adalah mencari tahu lebih banyak tentang autisme. Mengkaji ulang lima dekade pengalaman hidup melalui lensa baru," tulisnya.

Dia berencana untuk beralih ke komunitas autisme untuk mendapatkan pengetahuan, dan berharap untuk menyuarakan suara komunitas.

Aktor tersebut juga mengomentari betapa sulitnya menerima diagnosis tersebut. Miller juga mengatakan bahwa ia berterima kasih terhadap orang-orang yang telah memperlakukannya dengan baik selama ini.


4. Leonardo da Vinci

Tourists wait to see Leonardo da Vinci's painting Mona Lisa, at the Louvre museum, in Paris, Wednesday, Oct. 23, 2019. The Louvre, the home of the Foto: Pameran Karya Leonardo da Vinci. (AP Photo/Thibault Camus)
Tourists wait to see Leonardo da Vinci's painting Mona Lisa, at the Louvre museum, in Paris, Wednesday, Oct. 23, 2019. The Louvre, the home of the "Mona Lisa," is commemorating the 500th anniversary of Leonardo Da Vinci's death with a landmark new exhibit. (AP Photo/Thibault Camus)

Dua ilmuwan mempelajari catatan sejarah Leonardo da Vinci dan sampai pada kesimpulan bahwa kemungkinan besar pelukis Mona Lisa itu memiliki attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme.

"Buku catatannya menunjukkan penulisan yang mirroring dan kesalahan ejaan yang dianggap sugestif dari disleksia," para ilmuwan menemukan.

"Dominasi belahan otak atipikal, kidal, dan disleksia lebih umum terjadi pada anak-anak dengan kondisi perkembangan saraf, termasuk ADHD."

5. Anthony Hopkins

Aktor, sutradara, dan produser film Anthony Hopkins telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Academy Award, tiga BAFTA, dua Emmy, dan Penghargaan Cecil B. DeMille.

Dia mengungkapkan: "Saya telah didiagnosis menderita Asperger, tetapi saya kelas atas. Banyak orang dengan Asperger sangat fungsional tetapi tidak konsisten. Mereka memiliki kebiasaan gugup, pemikiran obsesif yang tidak konsisten.

Sir Anthony menggambarkan dirinya sebagai "pelajar yang buruk". Hal itu membuat dia diejek di masa kecilnya sehingga menyebabkan rasa rendah diri. Dia menyatakan bahwa dia tumbuh dengan keyakinan bahwa dia bodoh dan sangat membenci otoritas.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap, Ini Faktor Utama Penyebab Orang Pilih Bercerai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular