
Lagi Trend Facekini, Aksesoris Wajib Saat Suhu Panas Mendidih

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa waktu terakhir, facekini telah menjadi tren di tengah masyarakat China yang tengah menghadapi suhu panas esktrem. Facekini adalah topi sekaligus masker yang menutupi seluruh wajah dan hanya memperlihatkan mata, hidung, serta mulut.
Facekini mulanya dirancang untuk melindungi pengunjung pantai dari penggelapan kulit, sinar ultraviolet, dan masalah lain di kulit wajah akibat terpaan sinar matahari. Namun kini, seiring dengan suhu panas tinggi yang membakar China, facekini menjadi mode baru busana musim panas di pusat kota Beijing yang terik.
Melansir Reuters, dengan suhu merkuri yang naik di atas 35 Celcius dan melonjak setinggi 80 Celcius di beberapa bagian China, penduduk dan pengunjung membawa kipas portabel dan menutupi diri mereka untuk menghindari kulit menjadi cokelat. Beberapa topi bahkan memiliki kipas bawaan.
Facekini serta topi bertepi lebar dan jaket ringan yang terbuat dari kain tahan UV menjadi sangat populer dan diburu masyarakat.
"Dibandingkan sebelum pandemi, dua atau tiga tahun lalu, penjualan tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Volume penjualan naik banyak tahun ini," kata seorang penjual topi yang bermarga Wang di toko itu.
Banyak konsumen wanita di Asia Timur takut kulitnya menghitam, karena itu produk pelindung sinar matahari juga populer di negara tetangga seperti Korea Selatan.
"Kekhawatiran utama saya adalah potensi penyakit kulit, atau munculnya flek hitam," kata siswa berusia 17 tahun Li Xuyan ketika mereka mengunjungi kawasan wisata di Beijing.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Facekini Jadi Tren Fesyen Baru Buat Hadapi Gelombang Panas