Kanada Bakal Tawarkan Bantuan Bunuh Diri untuk Penyakit Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanada akan memperluas cakupan kebijakan Medical Assistance in Dying (MAID) atau bantuan medis untuk mati bagi orang dalam keadaan sekarat. Dengan perluasan ini, warga Kanada dengan kondisi penyakit mental dapat memilih kematian dengan bantuan medis.
Kanada melegalkan prosedur kematian dengan bantuan medis pada tahun 2016 untuk orang dengan penyakit mental. Program ini lalu diperluas pada tahun 2021 untuk orang dengan kondisi yang tidak dapat disembuhkan, tetapi tidak mematikan. Perubahan hukum dipicu oleh keputusan pengadilan yang membatalkan larangan membantu orang mati.
Ketentuan kesehatan mental yang baru akan menjadikan Kanada salah satu negara paling ekspansif di dunia dalam hal bantuan medis dalam keadaan sekarat (MAID), menurut laporan panel ahli ke parlemen Kanada.
Para pendukung kebijakan MAID mengatakan ini adalah masalah otonomi pribadi.
Salah satu warga yang akan merasakan program ini adalah Lisa Pauli. Perempuan berusia 47 tahun itu telah bergumul dengan gangguan makan anoreksia selama puluhan tahun, tepatnya sejak usia 8 tahun.
Pauli menyebut, dalam kondisi terburuknya, di mana berat badannya hanya 41 kilogram, dia sanggup tidak mengonsumsi makanan padat selama berhari-hari. Saking lemah badannya, Pauli tak sanggup membawa pulang kantung belanjaan tanpa berhenti untuk istirahat.
"Setiap hari rasanya seperti neraka," katanya, seperti dikutip Reuters. "Aku sangat lelah. Aku ingin menyudahi ini semua. Aku sudah mencoba segalanya. Aku merasa telah menjalani hidupku."
Pauli secara hukum tidak bisa mendapatkan bantuan medis agar bisa meninggal, namun ia akan mendapatkannya tahun depan, jika program tersebut berhasil diterapkan.
Pada tahun 2021, sebanyak 10.064 orang meninggal melalui kematian yang dibantu secara medis. Angka ini menyumbang sekitar 3,3% dari total kematian di Kanada tahun itu.
Sebagian besar kematian yang dibantu di Kanada sesuai dengan aturan hukum, tetapi otoritas provinsi menganggap ada sejumlah kematian yang layak untuk diselidiki, menurut data pemerintah provinsi yang sebelumnya tidak dilaporkan.
Pada 2021-2022, Quebec menemukan 15 kematian yang dibantu diduga tidak mengikuti aturan. Dalam enam kasus tersebut, orang tersebut tidak memiliki kondisi serius dan tidak bisa disembuhkan, menurut komisi provinsi.
Sementara itu, lebih dari 30.000 orang telah meninggal dengan bantuan medis di Kanada sejak 2016, lebih dari 10.000 di antaranya pada tahun 2021 ketika undang-undang tersebut diperluas ke orang-orang yang kematiannya tidak dapat diperkirakan secara wajar.
Bahkan setelah perubahan undang-undang, sekitar 98% dari kematian yang dibantu pada tahun 2021 adalah orang-orang yang dianggap mendekati kematian alaminya, menurut data Health Canada.
(hsy/hsy)