
Ahli Ungkap Rahasia Agar Anak Sukses, Ucapkan 4 Kalimat Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pola asuh orang tua dapat mengantarkan anak-anak menuju gerbang kesuksesan. Dalam proses pengasuhan, sebaiknya orang tua memilih kata-kata dan kalimat yang tepat saat berbicara dengan anak.
Mengutip CNBC Make It, pakar parenting dan penulis Erika Katz mengaku, tentunya tidak mudah bagi orang tua bicara dengan kata-kata dan kalimat positif kepada anak saat dalam kondisi kesal atau lelah. Namun, perlu diketahui kalimat yang dilontarkan kepada anak dapat mempengaruhi masa depan mereka.
"Sebagai orang tua, kami jengkel dan kesal, terutama dengan banyak anak dan banyak hal yang terjadi. Tapi kita harus berhati-hati agar kita tidak melampiaskannya pada anak-anak kita, atau kita tidak menggunakan nada yang, sungguh (kepada) mereka (karena itu merupakan hal yang) tidak pantas," kata Katz, dikutip Minggu (16/7/2023).
Menurutnya, penelitian sepakat dalam menghadapi anak-anak dengan empati dan kebaikan dapat membantu mengurangi kecemasan, tidak percaya diri, dan rasa minder saat mereka tumbuh.
Temuan The University of California mengatakan, pola asuh yang positif dapat memperkuat kesehatan mental anak, mengarah pada peningkatan akademik dan meningkatkan kesejahteraan selama masa remaja dan dewasa.
Sementara itu, penelitian juga menunjukkan, ketika anak-anak dipermalukan oleh orang tuanya, dapat menghambat kepercayaan diri dan motivasi mereka.
Padahal, anak-anak membutuhkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berhasil dalam jangka panjang, karena sifat-sifat tersebut membantu mereka mengatasi hambatan hidup dengan lebih baik dan menunjukkan ketahanan untuk bangkit kembali dari kegagalan.
Katz menjabarkan empat skenario di mana para orang tua mungkin merasa frustrasi dengan anak-anaknya, dan apa yang sebaiknya dikatakan kepada mereka :
1. Ketika anak-anak tidak menuntaskan tugas atau pekerjaan rumah (PR) mereka, para orang tua dapat mengatakan bahwa tugasnya merupakan pekerjaan yang luar biasa.
"Kamu melakukan pekerjaan yang luar biasa [menyelesaikan satu tugas]. Mengapa kita tidak juga...?,".
2. Ketika anak-anak menunjukkan perilaku agresif, usahakan tetap tenang dan berusaha berempati. Lalu bicara dengan nada yang lembut sambil mengatakan, "Saya tahu kamu kesal, tapi kamu tidak boleh [memukul, menggigit, menendang, dll],".
3. Memotivasi anak saat anak merasa mulai menyerah dengan memberikan contoh lain di mana dia dapat menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik.
"Kamu mengerjakan [tugas lain ini] dengan sangat baik. Aku tahu kamu bisa melakukan yang lain."
4. Ketika orang tua tidak mampu mengontrol emosinya kepada anak. Segeralah meminta maaf dan beri kalimat-kalimat yang menenangkan dan berusaha memperbaiki sikap.
"Saya minta maaf. Aku tidak peka terhadapmu."
Hal yang paling penting, bahkan sangat penting bagi orang tua untuk meminta maaf kepada anak-anak mereka ketika mereka melakukan kesalahan.
Meskipun, beberapa orang dewasa percaya bahwa mengatakan "Saya minta maaf" kepada anak mereka akan mengakibatkan kurangnya rasa hormat atau menunjukkan kelemahan. Padahal, sikap tersebut menunjukkan bahwa orang dewasa pun bisa membuat kesalahan.
"Sebagai orang tua, tanggung jawab Anda adalah mengendalikan emosi Anda di sekitar anak-anak Anda,". [Jika tidak], Anda harus mengakuinya dan meminta maaf. Itu tidak selalu mudah, tapi itu bagian dari pekerjaan," pungkasnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 26 Kalimat Afirmatif yang Bisa Dorong Anak agar Sukses
