Pusat Prostitusi Ilegal Ditutup, Nasib PSK Terkatung-Katung

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Rabu, 12/07/2023 09:30 WIB
Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah gedung yang menjadi pusat prostitusi ilegal di Singapura akan segera ditutup oleh pemerintah setempat. Para pekerja seks dan karyawan klub malam pindah diminta untuk segera meninggalkan gedung yang bernama Orchard Towers tersebut paling lambat pada awal Agustus mendatang.

Orchard Towers atau 'Four Floors of Whores' adalah kawasan prostitusi ilegal paling terkenal di Negeri Singa. Pada 2002 dan 2019 lalu, Orchard Towers sempat menjadi sorotan publik akibat kasus pembunuhan dan kekerasan. Polisi mengatakan kepada surat kabar lokal The Straits Times bahwa keputusan penutupan kawasan tersebut karena kekhawatiran akan "keamanan publik, aktivitas buruk, dan kebisingan." 

Laporan Insider menyebut bahwa Orchard Towers mulai berubah menjadi tempat penjualan barang antik, karpet, dan bingkai foto, seiring dengan klub-klub malam yang mulai pindah hingga 31 Juli mendatang. 


Salah satu pemilik klub di Orchard Towers, Ong, berkata bahwa industri kehidupan malam telah menopang kehidupan banyak keluarga di Singapura. Penutupan klub-klub malam di Orchard Towers dinilai mengancam sumber pendapatan pemilik klub malam dan pekerja seks di Singapura.

"Standar hidup di Singapura sangat tinggi. Industri kehidupan malam di Singapura membuat orang bisa punya pekerjaan sampingan," ungkap pemilik klub Ipanema, Ong, dikutip dari Insider, Rabu (12/7/2023).

Regulasi untuk pekerja seks di Singapura

Di Singapura, pekerja seks harus memiliki "kartu kuning" yang memungkinkan mereka bekerja di rumah bordil di Geylang, kawasan prostitusi yang disetujui pemerintah.

Namun menurut Project X, organisasi nirlaba yang mendukung pekerja seks di Singapura sejak 2008, ada banyak aturan untuk memenuhi syarat mendapatkan kartu ini. Pekerja harus berusia 21 hingga 35 tahun, tidak boleh laki-laki, dan harus berasal dari daftar negara yang disetujui. Pekerja seks juga tidak diperbolehkan menjalin hubungan romantis dengan warga Singapura.

Selama bertahun-tahun, banyak pekerja seks akhirnya melihat ada banyak peluang di sebelah barat Geylang, yakni di Orchard Towers, yang dikenal sebagai kawasan prostitusi tidak resmi Singapura.

Pekerja seks 'internasional' terancam menganggur dan terlilit utang

Direktur eksekutif Project X, Vanessa Ho, mengatakan bahwa penutupan klub-klub malam di Orchard Towers memiliki dampak besar bagi sejumlah profesi, seperti petugas keamanan, koki, musisi, hingga pekerja seks.

"Orchard Towers telah menjadi ruang hiburan dewasa sejak era 90-an. Ada berbagai jenis pekerja yang terlibat di klub malam, seperti bar hostes, petugas keamanan, bartender, koki, musisi, artis, penari erotis, pekerja seks, tukang pijat erotis, dan pekerja seks jalanan," papar Ho.

Menurut Ho, pekerja seks di Orchard Towers berasal dari banyak negara, termasuk Kenya, Kamboja, Argentina, Australia, dan Filipina.

"Saat ini, banyak pekerja migran yang memiliki utang kepada agen mereka," ungkap Ho.

"Hilangnya pendapatan (dari Orchard Towers) membuat mereka gagal membayar utang sehingga berisiko terlilit utang dan jatuh ke garis kemiskinan," lanjutnya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia