Harga Rumah di 3 Negara Ini Mulai Rp16 Ribu, Bukan Gimmick!

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Selasa, 11/07/2023 15:10 WIB
Foto: Rumah Murah 1 Euro. (Facebook @casea1euro)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki rumah pribadi cukup sulit untuk diwujudkan bagi sebagian besar millenial. Sebab, harga tempat tinggal yang terus melambung tinggi seringkali membuat banyak orang harus menunda impiannya untuk memiliki hunian pribadi sambil menabung.

Ada kabar baik bila Anda tertarik untuk memiliki hunian pribadi dengan modal awal belasan ribu hingga di bawah sepuluh juta rupiah. Di tiga negara ini, Anda bisa membeli rumah dengan harga yang sangat terjangkau, yakni mulai dari belasan ribu rupiah bahkan gratis.

Namun, rumah-rumah tersebut umumnya sudah dalam kondisi yang buruk dan belum layak langsung huni. Biasanya, rumah seharga gorengan itu adalah milik pemerintah yang ingin menghidupkan suatu wilayah yang 'mati'.


Lantas, negara mana saja yang menjual rumah dengan harga termurah? Berikut daftarnya, melansir dari berbagai sumber.

1. Italia

Foto: Rumah Murah 1 Euro. (Facebook @casea1euro)

Mengutip laman Case 1 Euro, sebagian besar rumah yang berlokasi di Mussomeli, Sisilia, Italia dijual dengan harga 1 Euro atau sekitar Rp16 ribuan (asumsi kurs Rp16.712/Euro).

Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia, fasilitas interior yang ditawarkan rumah-rumah seharga Rp16 ribuan itu sangat beragam, ada yang memiliki satu hingga dua kamar mandi, dua hingga enam kamar tidur, dan satu dapur.

Meskipun jumlah fasilitas interior cukup menggiurkan, kondisi rumah-rumah tersebut sangat buruk untuk langsung dihuni sehingga perlu dilakukan renovasi besar-besaran. Umumnya, kondisi rumah yang dijual berupa plafon rumah roboh, pintu tidak terpasang, hingga toilet yang sudah rusak total.

Melansir dari CNN Travel, penjualan rumah-rumah tua seharga satu cangkir kopi itu adalah bagian dari proyek pemerintah kota setempat untuk menghidupkan dan meningkatkan kembali populasi desanya.

2. Jepang

Saat ini, jumlah rumah kosong atau Akiya di Jepang yang ditinggalkan penghuninya semakin meningkat. Nomura Research Institute memperkirakan, sekitar sepertiga dari seluruh rumah di Jepang akan ditinggalkan pada 2030. Selain itu, sekitar 900 kota kecil di Jepang diprediksi bakal 'mati' karena tidak ada penduduk.

Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, total jumlah rumah kosong pada 2018 mencapai sekitar 8,49 juta dengan tingkat keterisiannya hanya 13,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa ada cukup banyak rumah kosong di Jepang.

Melansir dari Insider, guna menarik banyak penduduk, Pemerintah Jepang menawarkan rumah-rumah kosong terbengkalai tersebut dengan harga murah, yakni mulai dari US$500 atau sekitar Rp7,57 juta (asumsi kurs Rp15.155/US$). Selain itu, Pemerintah Jepang juga akan memberikan insentif berupa biaya renovasi gratis hingga subsidi.

3. Kroasia

Melansir dari Travel and Leisure, salah satu kota di Kroasia, Legrad, mengalami depopulasi selama satu abad terakhir, yakni sejak keruntuhan kaisar Austro-Hongaria pada 1918.

Akibat depopulasi tersebut, Legrad menjadi kota yang hanya 'dihuni' oleh rumah-rumah tua. Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah kota setempat berupaya untuk meningkatkan jumlah populasi dengan menjual rumah-rumah seharga 1 kuna atau sekitar Rp2.209.

Tidak hanya itu, pemerintah kota setempat juga akan memberikan subsidi sekitar Rp60 juta untuk merenovasi rumah tua yang dibeli. Namun, pembeli rumah disyaratkan untuk menjadi penduduk tetap, bekerja, berusia di bawah 40 tahun, dan berkomitmen untuk tinggal di kota itu selama minimal 15 tahun.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi