
Jangan Abai, Begini Bahaya Sedentary Lifestyle Bagi Tubuh

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa orang mungkin kurang familiar dengan istilah Sedentary Lifestyle. Ini merupakan gaya hidup yang tidak aktif atau tak banyak bergerak dan terlalu banyak dihabiskan dengan duduk atau hanya berdiam diri.
Perilaku sedenter, mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, di mana pengeluaran energinya sangat rendah.
Keadaan akan menjadi lebih buruk jika itu semua itu dilakukan sambil ditemani kudapan yang umumnya tinggi garam, lemak, dan tinggi kalori sehingga terjadilah surplus kalori secara akumulatif.
Sedentary lifestyle memiliki dampak buruk pada kesehatan tubuh seperti meningkatkan risiko terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan. Di samping itu, ada beberapa dampak sedentary lifestyle lain yang patut Anda waspadai seperti kehidupan seks dan tidur malam terganggu.
Sebuah peneliti menemukan bahwa sedentary lifestyle bisa menurunkan suasana hati dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Orang yang memiliki waktu duduk paling banyak mengalami risiko 24 persen lebih tinggi terkena kanker usus besar, risiko kanker endometrium 32 persen lebih tinggi, dan risiko kanker paru-paru 21 persen lebih tinggi.
Tidak hanya itu, sedentary lifestyle juga bisa membuat seseorang jadi mudah lupa. Kesehatan otak akan terganggu ketika Anda bersantai terlalu lama.
Sedentary lifestyle juga dapat memperparah sakit punggung. Duduk selama 4 jam berturut-turut dapat meningkatkan tekanan pada cakram di punggung bawah.
Kompresi tersebut dapat menyebabkan degenerasi diskus, yaitu penyebab umum di balik nyeri punggung. Meskipun Anda mungkin menganggap istirahat adalah jawabannya, penelitian menunjukkan bahwa menggerakkan tubuh adalah obat nyeri yang bagus.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peneliti Temukan Cara Mudah Deteksi Kanker dari Rumah