Awas! Bayi Obesitas Bisa Kena 5 Komplikasi Penyakit Ini

Linda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
07 July 2023 13:15
Inofografis, Dear Bunda, Biaya Melahirkan akan Ditanggung Negara Lho
Foto: Ilustasi bayi (Edward Ricardo/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tubuh pada bayi memiliki proporsi yang berbeda dengan orang dewasa. Sebagian orang menganggap bahwa bayi yang gemuk terlihat menggemaskan.

Kenyataannya, obesitas pada bayi sering tidak diketahui dan ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatannya kelak.



Mengutip Mayo Clinic, obesitas merupakan penumpukan lemak ekstra di tubuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan stroke di masa depan. Obesitas pada masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan depresi.

Salah satu strategi terbaik untuk mengurangi obesitas pada anak adalah dengan memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga. Mengobati dan mencegah obesitas membantu melindungi kesehatan anak baik saat ini dan di masa depan.

Gejala
Tidak semua anak dengan berat badan ekstra kelebihan berat badan. Beberapa anak memiliki kerangka tubuh yang lebih besar dari rata-rata anak lainnya.

Anak-anak biasanya memiliki jumlah lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan. Jadi, Anda mungkin tidak tahu dari penampilan anak Anda jika berat badan merupakan masalah kesehatan.

Indeks massa tubuh (BMI), yang memberikan pedoman berat dalam kaitannya dengan tinggi badan, adalah ukuran kelebihan berat badan dan obesitas yang diterima. Pastikan, dokter anak Anda dapat menggunakan grafik pertumbuhan, BMI dan, jika perlu, tes lain untuk membantu Anda mengetahui apakah berat badan anak Anda dapat menimbulkan masalah kesehatan atau tidak.

Kapan harus ke dokter

Jika Anda khawatir anak Anda kelebihan berat badan, bicarakan dengan dokternya. Dokter akan mempertimbangkan riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak Anda, riwayat berat badan terhadap tinggi badan keluarga Anda, dan posisi anak Anda pada grafik pertumbuhan. Ini dapat membantu menentukan apakah berat badan anak Anda berada dalam kisaran yang tidak sehat.

Penyebab

Masalah gaya hidup - terlalu sedikit aktivitas dan terlalu banyak kalori dari makanan dan minuman - merupakan kontributor utama obesitas pada masa kanak-kanak. Tetapi faktor genetik dan hormonal mungkin juga berperan.

Faktor risiko obesitas pada anak

Gaya hidup seperti asupan kalori anak yang melebihi angka kecukupan gizi dan malas bergerak adalah penyebab utama obesitas pada si kecil. Selain itu ada juga faktor genetika, psikologi, faktor sosial ekonomi, penggunaan obat tertentu.

Komplikasi kesehatan

Komplikasi fisik dari obesitas pada masa anak-anak dapat meliputi:

1. Diabetes tipe 2

Kondisi kronis ini memengaruhi cara tubuh anak Anda menggunakan gula (glukosa). Obesitas dan gaya hidup kurang gerak meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan anak Anda mengalami salah satu atau kedua kondisi ini.

Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, kemungkinan menyebabkan serangan jantung atau stroke di kemudian hari.

2. Nyeri sendi

Berat ekstra menyebabkan tekanan ekstra pada pinggul dan lutut. Obesitas pada anak dapat menyebabkan rasa sakit dan terkadang cedera pada pinggul, lutut, dan punggung.

3. Masalah pernapasan

Asma lebih sering terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. Anak-anak ini juga lebih mungkin mengembangkan apnea tidur obstruktif, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan anak berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.

4. Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).

Gangguan ini, yang biasanya tidak menimbulkan gejala, menyebabkan timbunan lemak di hati. NAFLD dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan hati.

5. Komplikasi sosial dan emosional

Anak yang mengalami obesitas cenderung mendapat stigma dan kurang diterima di lingkungan sosial seusianya. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya harga diri dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

Dampak ini berpotensi mendorong mereka untuk menarik diri dari lingkungan sehingga enggan berinteraksi dengan orang lain.

Pencegahan

Untuk membantu mencegah kenaikan berat badan berlebih pada anak Anda, Anda dapat memberikan contoh makan yang baik dan sehat. Jadikan makan sehat dan aktivitas fisik teratur sebagai urusan keluarga.Pastikan anak mengunjungi dokter untuk pemeriksaan kesehatan anak setidaknya setahun sekali. Selama kunjungan ini, dokter mengukur tinggi dan berat badan anak Anda dan menghitung BMI-nya.

Peningkatan yang signifikan dalam peringkat persentil BMI anak Anda selama satu tahun mungkin merupakan tanda yang mungkin bahwa anak Anda berisiko kelebihan berat badan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral Bayi 1 Tahun Berbobot 25 Kg, Ternyata Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular