Korea Surga Operasi Plastik, Pasien Terbanyak dari Negara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan adalah salah satu negara tujuan bagi masyarakat dunia untuk melakukan operasi plastik. 

Melansir The Korea Herald, Korea Selatan mencatat rekor jumlah 82.000 pasien warga negara asing pada tahun 2022 yang datang ke Negeri Ginseng untuk melakukan operasi plastik dan perawatan kulit, menurut sebuah laporan pada Minggu (2/7/2023).

Menurut "Laporan Kinerja Daya Tarik Pasien Asing" yang diterbitkan Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea, hanya 13,8 persen dari 64.464 pasien warga negara asing pada tahun 2009 yang melakukan operasi plastik atau dermatologi. Namun, pada tahun 2022, angka tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat. Dari total 293.350 pasien warga negara asing yang datang ke Korea, sebanyak 82.374 pasien (atau 28,1 persen) adalah pasien operasi plastik.

Secara khusus, persentase pasien asing yang menjalani operasi plastik meningkat dari 4,4 persen pada 2009 menjadi 15,8 persen pada 2022. Demikian pula, persentase mereka yang mencari perawatan kulit juga mengalami peningkatan, dari 9,3 persen pada 2009 menjadi 12,3 persen pada 2022.

Berdasarkan negara, warga negara Thailand menempati urutan teratas dalam daftar pasien warga negara asing yang mengunjungi klinik operasi plastik pada 2022 dengan persentase 24,2 persen, diikuti oleh pasien dari Jepang, China, dan Amerika Serikat.

Warga negara China menyumbang jumlah terbesar pasien asing yang mengunjungi dokter kulit dengan persentase 23 persen, diikuti oleh Jepang, Amerika Serikat, dan Thailand.

Mengenai peningkatan jumlah pasien asing tahun lalu, Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea meyakini hal ini terjadi karena peningkatan kunjungan wisatawan ke luar negeri, dihapusnya larangan bepergian terkait pandemi, dan pemasaran melalui media sosial.

"Dengan meningkatnya minat terhadap K-beauty, jumlah pasien asing yang mengunjungi klinik operasi plastik dan dermatologi diperkirakan akan terus meningkat," kata Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea.