
Aduh Ngeri! Gaji Rendah Bikin Karyawan Rentan Mati Muda

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi menemukan bahwa terus-menerus bekerja dengan upah rendah bisa menyebabkan mati muda.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Medical Association (JAMA), gaji rendah bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan hingga harapan hidup.
Para peneliti dari Mailman School of Public Health Universitas Columbia melacak pekerjaan dan metrik kesehatan dari sekitar 4.000 pekerja di Amerika Serikat selama 12 tahun. Mereka menggunakan data Health and Retirement Study Universitas Michigan yang dikumpulkan antara tahun 1992 dan 2018. Semua peserta setidaknya berusia 50 tahun pada awal masa studi dan 60-an pada akhir masa studi.
Hasilnya, menurut studi, pekerja yang memiliki riwayat gaji rendah, yaitu pendapatan tahunan di bawah garis kemiskinan untuk keluarga beranggotakan empat orang, 38% lebih mungkin meninggal dalam waktu 12 tahun, dibandingkan pekerja yang tidak pernah mengalami pendapatan berupah rendah.
"Gaji menunjukkan aspek pendapatan dan pekerjaan yang dapat memengaruhi kesehatan dengan cara yang berbeda," tulis peneliti.
Efek negatif gaji rendah terhadap kondisi kesehatan dan tingkat stress
Pekerja dengan upah rendah masuk ke dalam kategori paling berisiko dalam angkatan kerja. Sebab, mereka selalu melakukan pekerjaan yang berisiko di tempat kerja, cenderung lebih stres, dan memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan.
Data penelitian menunjukkan, pekerja dengan upah rendah secara signifikan lebih sering melaporkan kesehatan yang buruk, gejala depresi, dan tidak memiliki asuransi kesehatan yang ditanggung oleh perusahaan mereka.
"Upah adalah faktor risiko yang dapat diubah dan ditindaklanjuti untuk meningkatkan kesehatan dan ketidaksetaraan kesehatan," tulis para peneliti.
Pergeseran komposisi pasar tenaga kerja dan kurangnya jumlah tenaga pekerja di daerah telah mendorong kenaikan upah di AS selama dua tahun terakhir. Namun, umumnya kenaikan upah tersebut tidak dapat mengimbangi inflasi harga yang tinggi.
Menurut Indeks Biaya Ketenagakerjaan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, bila menyesuaikan inflasi, upah dan gaji turun sebanyak 1,2 persen untuk setahun.
Pekerja berpenghasilan rendah dan menengah, terutama dari industri rekreasi dan perhotelan, biasanya mengalami pertumbuhan upah yang lebih cepat daripada mereka yang berpenghasilan lebih tinggi. Namun, pendapatan rumah tangga tetap tidak merata dan mereka terus dirugikan akibat terjadinya inflasi.
Peneliti Federal Reserve Bank of Dallas menyebutkan, sebagian besar pendapatan rumah tangga berpenghasilan rendah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, gas, dan sewa tempat tinggal. Lalu, mereka juga tidak memiliki tabungan.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi: Pekerja Bergaji Rendah Lebih Rentan Mati Duluan