Mengenal Hot Yoga, Benarkah Bisa Bikin Cepat Kurus?
Jakarta, CNBC Indonesia - Hot yoga merupakan salah satu olahraga yang tengah populer. Disebut hot yoga karena olahraga ini dilakukan dalam ruangan yang dipanaskan di atas suhu ruangan normal.
Melansir Medical News Today, hot yoga menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan mental dan fisik, fleksibilitas, dan kebugaran secara keseluruhan.
Tujuan awal dari suhu panas dan kelembapan dalam hot yoga adalah untuk meniru suhu panas di India, tempat yoga tradisional berasal.
Mengenal hot yoga
Hot Yoga ini dipopulerkan oleh Bikram Choudhury, pendiri Bikram Yoga pada 1970-an. Bikram mengembangkan hot yoga dari latihan hatha.
Adapun tingkat panas hot yoga dapat diatur ke suhu yang diinginkan oleh instruktur yoga. Biasanya berkisar pada suhu antara 26,6 derajat C hingga 37,7 derajat C).
Hot yoga menggunakan konsep suhu panas dan tenaga untuk melepaskan racun melalui keringat. Selain itu, suhu panas juga membantu menghangatkan otot sehingga memungkinkan peregangan yang lebih fleksibel.
Meski demikian, perlu diketahui, Bikram hanyalah salah satu dari beberapa gaya yoga yang menggunakan hot yoga. Jenis lain termasuk yoga vinyasa, moksa yoga, yoga core power, forrest yoga, hot yoga barre, hot yin yoga, hot power yoga dan hot fusion yoga.
Manfaat hot yoga
Ada beberapa manfaat hot yoga yang secara umum hampir sama dengan manfaat yoga tradisional.
1. Meningkatkan fleksibilitas
Panas melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah ke otot. Panas dalam hot yoga mengendurkan otot, efeknya mirip dengan cara kerja pemanasan dan peregangan aktif.
Sebuah studi percontohan pada 2019 menemukan bahwa yoga sauna pada suhu 50°C menyebabkan peningkatan yang signifikan pada fleksibilitas orang dewasa yang sehat dan peningkatan ringan dalam kekuatan dan keseimbangan.
2. Membangun kekuatan
Banyak postur yoga bermanfaat untuk membangun kekuatan. Seseorang dapat menahan pose setidaknya selama 60 detik untuk mendapatkan kekuatan otot.
Yoga menggunakan berat badan seseorang sebagai bentuk perlawanan saat mereka berpose. Tergantung pada posenya, hot yoga dapat menargetkan kekuatan tubuh bagian atas dan bawah.
3. Memperkuat tulang
Selain kekuatan tulang, menopang berat badan sambil mempertahankan pose dapat membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa Bikram yoga berpotensi meningkatkan kepadatan mineral tulang pada wanita pramenopause yang efektif untuk mencegah osteoporosis.
4. Membakar lebih banyak kalori
Suhu panas dapat membantu orang membakar lebih banyak kalori. Sebuah studi pada 2020 membandingkan yoga tradisional dengan hot yoga dan menemukan bahwa hot yoga meningkatkan metabolisme lemak.
5. Mengurangi stres
Yoga secara umum dapat membantu mengurangi tingkat stres. Sebuah studi kecil tahun 2016 menemukan bahwa Bikram yoga mengurangi kecemasan dan stres yang dirasakan.
Suhu tinggi dalam hot yoga dapat membuatnya lebih intens daripada kelas yoga tradisional. Hot yoga membuat jantung, otot, dan paru-paru bekerja lebih keras dan meningkatkan metabolisme.
Risiko hot yoga
Hot yoga umumnya aman. Namun, seperti halnya olahraga apa pun, ada pertimbangan keamanan yang perlu dipertimbangkan.
Otot Anda mungkin terlalu longgar, yang dapat menyebabkan peregangan berlebihan dan cedera, terutama pada tendon dan ligamen.
Hot yoga juga dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan panas. Anda harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum melakukan jenis yoga ini jika memiliki kondisi kardiovaskular, intoleransi panas dan riwayat serangan panas.
Hot yoga juga dapat menyebabkan keringat berlebih, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Anda harus minum air atau elektrolit sebelum, selama, dan setelah latihan yoga panas.
Wanita hamil juga harus terlebih dahulu berbicara dengan profesional kesehatan mereka sebelum mencoba yoga panas.
(Linda Hasibuan/hsy)