6 Barang yang Tak Bisa Dibeli di Korea Utara: Ada Album K-Pop

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
14 June 2023 16:35
A North Korean woman looks out as South Korean President Moon Jae-in and North Korean leader Kim Jong Un attend a car parade in Pyongyang, North Korea, September 18, 2018. Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS
Foto: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat mengikuti konvoi mobil di Pyongyang. (Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara adalah salah satu negara paling terisolasi di dunia. Negara yang terletak di Asia Timur ini merupakan negara yang sangat tertutup, memiliki pemerintah yang secara ketat mengontrol semua aspek masyarakat, dan menetapkan aturan yang tidak biasa.

Kehidupan penduduk Korea Utara yang sangat dibatasi, seperti kebebasan berbicara, mengakses informasi, hingga bertingkah laku adalah hal yang sudah menjadi rahasia umum. Tidak hanya itu, Pemerintah Korea Utara juga disebut turut membatasi sejumlah barang yang mudah ditemui di negara lain, tetapi tidak dapat dibeli di Korea Utara. Apa saja?

1. Kondom

Menurut mantan penduduk Korea Utara, Yeonmi Park, alat kontrasepsi, seperti kondom dilarang oleh Pemerintah Korea Utara. Park yang kini tinggal di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa pada dasarnya warga Korea Utara tidak menggunakan barang sekali pakai, salah satunya kondom.

Selain itu, alasan lain alat kontrasepsi dilarang adalah karena Kim Jong-un ingin rakyatnya terus menghasilkan keturunan agar negara memiliki "lebih banyak pekerja sosialis."

Lantas, bagaimana cara orang Korea Utara mencegah kehamilan? Menurut Park, orang Korea Utara umumnya mengonsumsi aspirin yang sebenarnya adalah obat pereda nyeri. Meskipun tidak ada bukti medis, orang-orang Korea Utara percaya bahwa obat tersebut dapat digunakan untuk menghindari kehamilan yang tak diinginkan.

2. Pembalut Sekali Pakai

Pembalut sekali pakai adalah komoditas langka bagi para perempuan di Korea Utara karena harganya yang mahal. Disebutkan, hanya orang kaya di Ibu Kota Pyongyang yang bisa membelinya. Oleh sebab itu, sebagian besar perempuan Korea Utara membuat pembalut sendiri dari kain kasa. Kain kasa yang tidak praktis dan kurang nyaman membuat banyak perempuan terpaksa tidak keluar rumah selama menstruasi.

3. Pewarna Rambut

Diketahui, Korea Utara mengatur secara ketat gaya rambut seluruh rakyatnya. Perempuan yang sudah menikah wajib berambut pendek, sementara perempuan lajang diperbolehkan memiliki rambut keriting yang sedikit lebih panjang.

Adapun, laki-laki tidak boleh memiliki rambut sepanjang lebih dari lima sentimeter. Namun, bagi laki-laki yang sudah tua, diperbolehkan mempunyai rambut sepanjang tujuh sentimeter.

Dengan demikian, cukup mustahil bila seseorang dapat menemukan pewarna rambut warna-warni di negara pimpinan Kim Jong Un ini.

4. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji, seperti burger yang dijual sepaket dengan Coca-Cola dikaitkan erat dengan budaya Barat. Diketahui, Korea Utara terus berupaya keras untuk menjauhkan rakyatnya dari pengaruh Barat. Namun, mereka punya minuman soda versi Korea Utara yang disebut Ryongjin Cola.

5. Pohon Natal

Hingga saat ini, pemerintahan Kim Jong Un yang komunis tidak pernah merilis statistik soal penyebaran agama di Korut. Sebab, Korut secara resmi mendeklarasikan diri sebagai negara ateis.

Beberapa waktu lalu, Korea Utara kembali menjadi sorotan setelah Kementerian Unifikasi Korea Selatan merilis laporan yang mengungkapkan bahwa pemerintahan Kim Jong Un mengeksekusi warganya, salah satunya akibat melakukan kegiatan keagamaan.

Dengan demikian, Korea Utara tidak penah merayakan Hari Natal. Apabila terdapat warganya yang ketahuan membaca Alkitab maka ia harus siap dieksekusi. Oleh sebab itu, masyarakat Korea Utara tidak akan bisa membeli pohon Natal di negaranya.

6. Album K-pop

Korea Utara dan Korea Selatan pernah sama-sama menderita karena perang saudara. Sayangnya, hingga kini hubungan kedua Korea belum pulih. Semua hal yang berkaitan dengan Korea Selatan dilarang di Korea Utara, termasuk musik K-pop dan drama Korea.

Polisi disebut bakal menindak keras mobil yang menggunakan kaca jendela berwarna gelap demi menjaring masyarakat Korut yang diam-diam menonton video dari media Korea Selatan (Korsel).

Belum lama ini, otoritas di Korea Utara dilaporkan menembak mati dua warganya karena ketahuan mendistribusikan serial drama dari Korea Selatan di pasar gelap. Dalam laporan Radio Free Asia, keduanya masih berumur 16 dan 17 tahun.


(Rindi Salsabilla/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Kang Nara: Dulu Warga Korea Utara, Sekarang Pakai Prada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular