
Transformers Rise of The Beast, Tampil Garang & Menegangkan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sekian lama, petualangan para Autobots akhirnya kembali dalam film Transformers: Rise of the Beasts. Film ini menjadi soft reboot sekaligus sekuel setelah film solo Bumblebee yang rilis pada 2018 lalu.
CNBC Indonesia berkesempatan menghadiri premiere screening Transformers: Rise of the Beasts pada Selasa (6/6) kemarin. Petualangan terbaru Optimus Prime dan kawan-kawannya ini dapat dibilang membawa pembeda dan gebrakan baru dalam premis ceritanya.
Film Transformers: Rise of the Beasts yang mengambil setting tahun 1994 ini tidak seperti versi franchise sebelumnya yang digarap sutradara Michael Bay. Film Transformers yang kali ini disutradarai oleh Steven Caple Jr ini tidak menggunakan Megatron dan para anak buahnya sebagai pemeran antagonis sepanjang plot.
![]() |
Kali ini, dari sisi antagonis, peran jahat diisi oleh Terrorcon, sebuah sub-grup Decepticons generasi 1. Kelompok villain yang dipimpin oleh Scourge ini hadir sebagai pemburu dan pelacak yang andal sekaligus kejam demi memenuhi tujuan mereka.
Scourge bersama Terrorcon bukan menjadi satu-satunya villain di sini. Mereka memiliki tuan bernama Unicron yang datang sebagai entitas raksasa pemakan planet sebagai sumber energinya.
Dalam cerita ini, Unicron berusaha untuk memakan Bumi. Dengan level kekuatannya yang luar biasa, dia bisa dibilang musuh terkuat yang pernah dihadapi oleh Autobots. Unicron sendiri juga memiliki 'peliharaan' bernama Predacons, robot ganas yang berbentuk hewan serangga pemburu.
Adanya ancaman dari Unicron secara kebetulan membuat Autobots bertemu dan bergandengan tangan bersama kelompok satu garis keturunan mereka, yaitu Maximals. Mereka dikenal sebagai kelompok robot yang dapat bertransformasi menyerupai binatang mamalia dan sejenisnya.
Dari situlah, Optimus Prime bertemu dengan pemimpin Maximals, yaitu Optimus Primal, autobots berbentuk gorilla. Selain Primal, Optimus Prime juga bertemu Raynox yang mengambil bentuk dari badak, Airazor yang mengambil bentuk Elang, serta Cheetor yang mengambil bentuk dari cheetah.
Tentu, film ini juga menghadirkan karakter manusia sebagai jembatan antara kisah konflik para robot dan kisah petualangan mereka di bumi. Ada pria asal Brooklyn bernama Noah (Anthony Ramos), yang ditemani oleh seorang peneliti artefak berbakat yang bernama Elena (Dominique Fishback).
![]() Transformers: Rise of the Beasts. (Dok. Paramount Pictures) |
Noah diceritakan sebagai seorang pria yang sangat mencintai keluarganya dan sedang berusaha berjuang demi masa depannya. Di sisi lain, ada Elena, seorang peneliti museum yang pengetahuannya tentang benda-benda purbakala yang memiliki peran penting dalam alur cerita. Latar belakang kisah mereka masuk dengan baik tanpa bertele-tele ke dalam alur cerita misi Autobots. Korelasi karakter mereka pun menyatu padu dengan baik dengan para Autobots.
Dari sisi Autobots, ada beberapa karakter baru yang muncul, antara lain Wheeljack, Acree, dan Mirage. Wheeljack adalah mekanik sekaligus ilmuwan yang dapat berubah menjadi sebuah bus panel Volkswagen Tipe 2 tahun 1970an. Lalu ada Arcee yang merupakan Autobot yang mengambil bentuk sepeda motor Ducati 916 berwarna merah dan putih. Sedangkan Mirage adalah autobots yang dapat berubah menjadi Porsche 964 Carrera RS 3.8 dan dapat memproyeksikan hologram.
Film ke 7 Transformers ini bisa dibilang menjadi salah satu yang menegangkan dan membahara, mengingat banyaknya adegan action yang seru dan menggelegar sehingga tidak membuat mata dan pikiran penonton bosan karenanya. Efek visual yang ditampilkan sangat mumpuni dan memanjakan mata, seolah kita berada di dunia imajiner tanpa batas bersama para robot tempur.
Screentime pertempuran yang banyak dan menjanjikan tidak membuat cerita yang dibangun menjadi apa adanya. Cerita yang dibangun tetap disajikan dengan begitu solid dan ditulis dengan apik, baik dari segi naskah maupun pengembangan karakter, dan mudah untuk dicerna. Hal itulah yang menjadi pelengkap suguhan action film ini.
Di sisi lain, meski menghadirkan banyak karakter baru, rasanya Optimus Prime dan Bumblebee masih tidak dapat tergantikan sebagai status center of attention franchise ini. Sang penulis tidak membuat karakter Optimus Prime yang bijaksana, kharismatik, dan memiliki kemampuan tempur terhebat semena-mena menguasai alur cerita dengan mudah.
Malah, penonton disuguhkan dengan Prime yang biasanya berani, malah mengalami krisis jati diri akan ketakutan tidak bisa melindungi keluarganya, kelompoknya, dan dunianya. Hal tersebut menjadi salah satu intrik yang menarik bagaimana sang pemimpin Autobots harus bangkit demi dirinya dan kelompoknya.
Begitu juga dengan Bumblebee yang masih saja mencuri perhatian dengan keunikan dan keikonikannya dalam menunjukkan aksinya. Meski begitu, karakter lain tetap sukses dibuat Steven Caple Jr dibagi dengan proporsional peran dan screen time-nya.
Tetapi, kali ini perhatian akan beralih ke Mirage. Peran Mirage seolah menggantikan peran Bumblebee yang menjadi jembatan penghubung antara Autobots dan hubungan mereka dengan manusia. Kemistri yang dibangun bersama Noah pun begitu kuat.
Dari sisi Maximals, Optimus Primal dan kawan-kawannya menunjukkan tajinya sebagai protagonis yang gahar. Peran mereka dapat dibilang cukup sentral untuk alur kisah di sini bersamaan dengan aksi mereka yang memukau. Sedangkan dari sisi karakter jahat, Scourge bersama rekan-rekannya benar-benar dibuat mengerikan, cerdik, dan kuat sampai membuat siapapun yang melihat kekejaman mereka bergidik dibuatnya.
Secara keseluruhan, Transformers: Rise of the Beasts sangat layak untuk diantisipasi karena ceritanya yang garang, mendebarkan, seru, sekaligus sukses menyatu-padukan hubungan antara karakter veteran dan karakter baru yang lebih segar.
Tidak berlebihan jika film yang satu ini menjadi salah satu yang terbaik daripada para pendahulunya. Transformers: Rise of the Beasts sendiri resmi tayang perdana di Tanah Air pada hari ini, Rabu 7 Juni 2023.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinopsis Film Saw X: Kisah Teror Balas Dendam Jigsaw