
Gara-Gara Arab Saudi, Harga Pemain Sepakbola Jadi Tak Wajar!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak Cristiano Ronaldo bergabung dengan klub sepak bola asal Arab Saudi, Al-Nassr, Liga Arab Saudi (Saudi Pro League) langsung menjadi sorotan dunia sepak bola. Salah satu hal yang menyita perhatian adalah keberanian klub-klub raksasa Saudi Pro League untuk merekrut pemain bintang dengan bayaran fantastis. Tingginya gaji yang ditawarkan dinilai telah mengobrak-abrik harga pasar pemain sepak bola di kompetisi Eropa.
Pada akhir Desember 2022 lalu, Ronaldo resmi diperkenalkan Al-Nassr sebagai pemain barunya dan debut pada Januari 2023. Diketahui, CR7 menandatangani kontrak dua tahun atau hingga 2025 dengan bayaran senilai 200 juta Euro atau sekitar Rp3,1 triliun (asumsi kurs Rp15.896).
Meskipun kapten tim nasional (timnas) Portugal itu memang seorang megabintang sepak bola, tidak sedikit pihak yang menilai bahwa harga Ronaldo terlalu mahal. Sebab, selain karena usianya yang sudah 38 tahun, Ronaldo dinilai sudah mulai 'melempem' sejak hengkang dari Real Madrid.
![]() |
Berdasarkan catatan statistik, saat berseragam Real Madrid, Ronaldo mampu mencetak 450 gol dan 131 assist dalam 438 pertandingan. Lalu, saat bergabung dengan Juventus, Ronaldo masih tergolong produktif dengan mencetak 101 gol dan 22 assist dari 134 pertandingan.
Namun, ketika kembali pulang ke Manchester United (MU), lima kali penerima Ballon d'Or ini mulai keok. CR7 'hanya' berhasil mencetak 27 gol serta 5 assist dari 55 penampilan. Selain itu, ia belum mampu mempersembahkan gelar apapun untuk MU di periode keduanya.
Meskipun demikian, Ronaldo tetap menjadi pemain sepak bola dengan gaji termahal di dunia setelah dipinang Al-Nassr. Gaji fantastisnya melebihi pemain-pemain muda yang masih memiliki karier panjang di kompetisi Eropa, seperti Kylian Mbappe dan Erling Haaland.
Selain Ronaldo dan Al-Nassr, bukti konkret para klub Arab Saudi berani 'gila-gilaan' untuk pasang gaji adalah Karim Benzema dan Al-Ittihad. Diketahui, Benzema memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Real Madrid. Selang beberapa hari resmi hengkang dari Los Blancos, Benzema resmi diumumkan bergabung dengan Al-Ittihad, Rabu (7/6/2023) dini hari WIB.
![]() Soccer Football - La Liga Santander - Real Madrid v Athletic Bilbao - Santiago Bernabeu, Madrid, Spain - April 21, 2019 Real Madrid's Karim Benzema celebrates scoring their second goal REUTERS/Susana Vera |
Serupa dengan Ronaldo, Benzema juga mendapat gaji dengan nilai yang fantastis dari juara Saudi Pro League musim ini tersebut, yakni di kisaran 200 juta Euro per musim. Gaji itu ia peroleh di usia 35 tahun.
Lalu hingga saat ini, Lionel Messi masih disebut-sebut berada di ambang kesepakatan untuk merumput di Arab Saudi. Bila Messi sepakat untuk bergabung dengan Al-Hilal, ia akan menjadi pemain dengan gaji tertinggi di seluruh kompetisi sepak bola, yakni dengan gaji di kisaran 400 juta Euro atau sekitar Rp6,3 triliun hingga Rp7,9 triliun per musim.
Bukti lain bahwa Liga Arab Saudi benar-benar merusak harga pasar pemain-pemain Eropa adalah pada N'Golo Kante. Gelandang yang tampil impresif bersama Leicester City, Chelsea, dan timnas Prancis ini mengalami masalah cedera di musim ini. Walaupun sudah tersisih dari tim utama Chelsea akibat performa yang menurun, Al-Ittihad dilaporkan tetap berminat untuk meminang Kante dengan harga fantastis. Dilaporkan, Kante akan menerima bayaran sebesar 100 juta Euro atau sekitar Rp1,5 triliun per musim.
![]() |
Gambaran tersebut bisa menjadi bukti bahwa Arab Saudi unggul dari klub-klub Eropa terkait bayaran tinggi pemain. Sebagai perbandingan, Mbappe yang saat ini jadi salah satu pemain terbaik di Eropa 'hanya' mendapat gaji sekitar 72 juta Euro atau sekitar Rp1,1 triliun per tahun.
Nilai bayaran yang menggiurkan ini yang mungkin bisa menjadi celah bagi para pemain bintang Eropa lainnya untuk hijrah ke Arab Saudi, terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 30 tahun dan sudah merasa puas dengan pencapaian di level tinggi.
Padahal bila dikulik lebih dalam lagi, Liga Arab Saudi masih kalah nyaman bila dibandingkan dengan kompetisi liga-liga di Eropa. Melansir dari CNN, Ronaldo mengaku bahwa masih banyak hal yang perlu dikembangkan oleh Liga Arab Saudi, salah satunya infrastruktur.
"Kami memiliki tim yang sangat bagus, pemain Arab yang sangat bagus. Namun, infrastrukturnya perlu lebih ditingkatkan lagi. Bahkan wasit, sistem VAR, seharusnya sedikit lebih cepat," ujar CR dalam wawancara dengan SPL, dikutip Rabu (7/6/2023).
Selain itu, hijrah ke Arab Saudi juga mungkin menyulitkan para pemain Eropa untuk beradaptasi. Ronaldo mengaku, ia cukup kesulitan ketika beradaptasi dengan kehidupan di klub Arab Saudi.
"Di Eropa, kami lebih banyak berlatih di pagi hari. Namun, di sini (Arab Saudi), kami berlatih di siang atau malam hari. Ketika Ramadan tiba, kami berlatih pada pukul 10 malam. Itu sangat aneh," ungkap Ronaldo.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rival Abadi, Messi dan Ronaldo Bakal 'Berduel' di Arab Saudi
