
Chris Martin Sudah Tahu Ada Desakan Konser Coldplay Dibatalin

Jakarta, CNBC Indonesia - Vokalis Coldplay, Chris Martin rupanya sudah tahu ada desakan agar konser bandnya dibatalkan di sejumlah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti di Indonesia dan Malaysia.
Seperti diketahui, kelompok solidaritas 212 di Indonesia menolak kedatangan Coldplay karena band legendaris asal Inggris tersebut kerap mengampanyekan hak-hak kelompok LGBT dalam konsernya. Sementara itu, di Malaysia ada Partai Islam Malaysia (PAS) yang juga mendesak agar konser Coldplay Stadion yang bakal digelar di Nasional Bukit Jalil Kuala Lumpur pada 22 November dibatalkan.
Terkait hal ini, Chris mengungkapkan pandangannya saat berbicara dengan stasiun radio Malaysia, HITZ. Dalam sesi wawancara itu, kekasih Dakota Johnson ini mengaku tidak merasakan adanya penolakan saat bertemu dengan penggemar Coldplay di Malaysia.
"Setiap kali saya bertemu orang Malaysia, saya merasakan cinta dan kehangatan," ungkap Chris Martin, seperti dikutip dari laman NME, Kamis (25/5/2023).
Meski ditolak oleh sebagian kelompok, Chris menegaskan bahwa konser bandnya terbuka untuk semua orang, terlepas dari latar belakang mereka.
"Semua pemimpin dan para pengikutnya - tidak ada yang dikecualikan. Kami benar-benar ingin Anda datang ke acara kami dan merasa bebas untuk menjadi diri sendiri dan membiarkan semua orang menjadi diri mereka sendiri. Siapa pun yang tidak senang kami datang, kami minta maaf, tapi kami juga mencintaimu," tutur Chris Martin.
Coldplay bukanlah musisi pertama yang mendapat penolakan untuk tampil di negara berpenduduk Muslim. Sebelumnya pada 2012 penyanyi Lady Gaga batal konser di Indonesia meski tiket pertunjukannya sudah terjual habis. Gaga mendapat penolakan dari kelompok garis keras karena musiknya dinilai terlalu vulgar.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konser Coldplay Jadi Dua Hari? Begini Kata Sandiaga Uno