Disebut Dukung LGBT, Coldplay Juga Pro Palestina Sejak 2011

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
20 May 2023 20:50
British singer Chris Martin (L) and drummer Will Champion (R) of British band Coldplay perform on the main stage during Rock in Rio music festival at Rio 2016 Olympic Park in Rio de Janeiro, Brazil, on September 11, 2022. (Photo by MAURO PIMENTEL / AFP) (Photo by MAURO PIMENTEL/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/MAURO PIMENTEL

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Coldplay tengah hangat di Indonesia menjelang konser mereka di Tanah Air pada 15 November mendatang. Band asal Inggris ini sempat heboh lantaran menjadi kontroversi soal dukungannya terhadap LGBT.

Selain itu, ternyata band yang digawangi Chris Martin ini juga mendukung Palestina sejak 2011. Pada 2011, halaman facebook resmi Coldplay pernah membuat postingan yang menyerukan agar para penggemar mereka mendengarkan lagu "Freedom for Palestine". Tembang itu merupakan kolaborasi musik yang digagas oleh gerakan OneWorld.

Lagu tersebut tepatnya dirilis pada 3 Juli 2011. Meski tidak terlibat dalam proses produksi, Coldplay sontak menjadi sorotan media Israel dan warga Yahudi karena memajang video itu di laman Facebook mereka.

Dalam surat elektronik kepada Jerusalem Post, pihak media OneWorld Paul Collins menyatakan senang atas dukungan Coldplay itu.

"Kami senang karena Coldplay mengabarkan kepada para penggemar mereka tentang lagu ini dan saya berharap ini bisa membuat perbedaan," kata Collins.

Lagu itu sendiri menyerukan pengawasan pasukan keamanan di Tepi Barat dihilangkan, menjunjung hak asasi dan keadilan bagi semua. Sebagian penggemar Colplay mendukung aksi band itu bagi kemerdekaan Palestina. Namun, sebagian lain mengecam.

Dukungan terhadap Palestina juga ditunjukkan sang vokalis, Chris Martin. Selama bertahun-tahun, Chris menuai kemarahan penggemar pro Israel karena sikapnya terhadap Palestina. Pada 2019, saat menggelar konser di Amman, Yordania, seorang penggemar meminta Chris menyanyikan sebuah lagu untuk Gaza.

Martin juga diminta memberikan pidato berisi solidaritas dengan Palestina.

"Saya percaya setiap manusia memiliki hak hidup di bumi ini. Saya tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apa pun," kata Chris saat itu.

Pada 2017, Coldplay juga pernah pergi ke Palestina untuk mencari inspirasi dalam pembuatan lagu. Bukan cuma itu, Coldplay juga berkolaborasi dengan grup musik asal Palestina, Le Trio Joubran.

Hasil akhir kolaborasi itu adalah lagu "Arabesque", di mana Adnan Joubran, Samir Joubran, dan Wissam Joubran, masuk di daftar kredit musiknya. Menurut Adnan, lagu tersebut serta keseluruhan album studio kedelapan Coldplay, Everday Life, merupakan karya Coldplay di mana semangat Palestina bersinar.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular