Profil Indra Sjafri, Bekas Karyawan PT Pos Bawa RI Rebut Emas

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
17 May 2023 07:08
Southeast Asian Games - Football - Men's Final - Indonesia v Thailand - Olympic National Stadium, Phnom Penh, Cambodia - May 16, 2023 Indonesia players along with their coach Indra Sjafri celebrate after Indonesia's Muhammad Ramadhan Sananta scores their second goal REUTERS/Cindy Liu
Foto: Indra Sjafri (kiri) (REUTERS/CINDY LIU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim nasional sepak bola Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja. Keberhasilan itu dicapai usai Garuda Muda membantai Thailand dengan skor 5-2 di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023) malam.



Kesuksesan timnas tentu tidak terlepas dari sang pelatih, Indra Sjafri, yang sukses melepas dahaga 32 tahun puasa medali emas di SEA Games. Terakhir kali emas diraih Indonesia di bawah kendali pelatih Anatoli Polosin pada SEA Games 1991.

Mengutip CNN Indonesia, Indra menyamai prestasi Bertje Matulapewa sebagai pelatih Indonesia yang berhasil mempersembahkan medali emas di kejuaraan multievent olahraga ASEAN. Bertje adalah pelatih pertama yang mampu membawa Indonesia juara SEA Games 1987.

Dikutip dari berbagai sumber, Indra lahir di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumbar, 2 Februari 1963. Tidak banyak yang tahu kalau dirinya sempat menjadi karyawan PT Pos Indonesia Padang.

Dalam kariernya sebagai pemain, dia pernah membela PSP Padang medio 1980-an. Ia pun pernah menukangi klub sepak bola dari ibukota provinsi Sumatra Barat.

Setelah itu, dia berhasil membawa timnas junior merebut trofi juara pada turnamen sepak bola tingkat Asia, yaitu pada HKFA U-17 dan HKFA U-19 di Hongkong. Sebelum menjadi pelatih timnas junior, Indra bertugas sebagai instruktur dan pemandu bakat di PSSI sejak Mei 2009.

Indra memang tak punya koleksi trofi sebagai pemain maupun pelatih klub. Namun, rekam jejaknya di timnas usia muda tak perlu diragukan.

Karier pelatih asal Sumatra Barat itu melesat setelah berhasil mengantar Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dengan filosofi Pepepa (pendek-pendek-panjang), Indra berhasil menyulap timnas remaja U-19 tampil atraktif. Evan Dimas dan kawan-kawan sukses menaklukkan Vietnam 7-6 lewat drama adu penalti.

Enam tahun berselang, Indra juga sukses membawa Timnas Indonesia U-22 keluar sebagai juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja. Kala itu Marinus Wanewar dkk sukses membungkam Thailand 2-1 di laga pamungkas.

Sayang, pelatih kelahiran Lubuk Nyiur itu gagal melanjutkan tren positif di SEA Games 2019. Pasukan Garuda Muda dipaksa menyerah 0-3 dari Vietnam pada partai final di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.

Sempat ditunjuk sebagai asisten pelatih Shin Tae Yong pada akhir 2019, Indra kemudian diberikan kepercayaan menjadi Direktur Teknik PSSI menggantikan peran Danurwindo.

Eks pelatih Bali United itu kemudian kembali dipercaya menangani Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2023. Keputusan itu diambil agar Shin Tae Yong fokus menangani Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20 2023.

Sayang, Indonesia akhirnya batal tampil di Piala Dunia U-20 menyusul keputusan FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia

Posisi Indra sebagai pelatih Timnas Indonesia U-22 dipertahankan meski Shin Tae Yong 'menganggur'. Sebab, Indra sudah kadung memilih pemain terbaik sesuai dengan skema yang diinginkan.

Di bawah kendali Indra, Timnas Indonesia U-22 akhirnya berhasil memenuhi target PSSI dan pemerintah, yakni meraih medali emas sepak bola yang melanglang buana selama 32 tahun.

Dengan demikian, Indra tercatat sebagai pelatih lokal tersukses di Timnas, jika trofi jadi tolok ukurnya. Indra tak terbantahkan sudah mencicipi tiga gelar juara di kelompok usia, yakni bersama Timnas U-19 dan dua kali bersama Timnas U-22.

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenangan Manis Indra Sjafri Bawa RI Sikat Thailand di Kamboja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular