
Bayi Lahir Prematur, Benarkah Harus Dihangatkan Lampu Bohlam?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelahiran prematur adalah kondisi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu atau lebih awal dari hari perkiraan lahir (HPL). Bayi dengan kelahiran prematur umumnya berisiko mengalami gangguan kesehatan karena organ tubuhnya, seperti otak dan paru-paru masih belum sempurna sehingga bayi perlu mendapatkan perawatan intensif.
Dokter spesialis anak, dr. Andry Setiawan, mengatakan bahwa suhu tubuh bayi dengan kelahiran prematur membutuhkan perhatian lebih karena bayi prematur cenderung rentan terhadap ketidakstabilan suhu. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan bayi prematur mengalami suhu tubuh tidak stabil, salah satunya adalah aktivitas massa otot yang tidak adekuat atau tidak memadai sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan panasnya sendiri.
Guna mengatasi masalah tersebut, tidak sedikit orang tua yang memutuskan untuk memasang lampu bohlam berwarna jingga di dekat atau di atas tempat tidur bayi. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar suhu tubuh bayi tetap hangat atau stabil.
Menanggapi hal tersebut, dr. Andry mengatakan bahwa tindakan itu boleh saja untuk dilakukan. Sebab, lampu bohlam berwarna jingga memang bisa menghangatkan suhu tubuh bayi. Terlebih, perawatan bayi prematur dapat dilakukan secara normal bila sudah dinilai layak oleh dokter.
"Kalau bayi lahir prematur harus cepat masuk ICU (intensive care unit) untuk mendapatkan perawatan intensif. Setelah dinilai layak pulang ke rumah, biasanya di rumah perawatan seperti biasa," ujar dr. Andry dalam acara temu media di RSIA Grand Family, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
"Pemberian lampu bisa dilakukan untuk memberikan kehangatan supaya bayi tidak kedinginan. Namun, biasanya kami menganjurkan untuk melakukan kangaroo mother care," imbuhnya.
Andry menjelaskan bahwa kangaroo mother care adalah metode perawatan bayi prematur yang dilakukan oleh ibu dengan cara meniru kangguru, yakni menggendong bayi dengan kontak kulit ke kulit.
"Tujuannya supaya bayi tidak kedinginan melalui skin-to-skin contact. Ini sangat efektif karena suhu tubuh orang dewasa rata-rata 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Suhu tubuh kita yang panas bisa membuat bayi prematur jadi lebih hangat," jelas dr. Andry.
Mengutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perawatan metode kangguru merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR). Melalui metode ini, ibu berperan menjadi thermoregulator sehingga bayi mendapatkan kehangatan dan terhindar dari hipotermia.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral Bayi Alami 'Menstruasi', Ini Penjelasan Dokter Anak