
Terungkap Biang Kerok Banyak Warunk Upnormal Yang Tutup

Jakarta, CNBC Indonesia - Warunk Upnormal dulu sering dijadikan tempat makan dan nongkrong anak-anak muda di Indonesia. Namun kini, restoran tersebut mulai tumbang satu persatu.
Diketahui, Warunk Upnormal sudah menutup permanen sejumlah gerai di berbagai kota dan pulau. Hal itu pun menjadi perbincangan warganet di media sosial Twitter, beberapa waktu lalu.
Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa restoran memang paling terpukul selama pandemi Covid-19 karena aturan jaga jarak yang memicu tutup massal bisnis ini.
"(Restoran) Bisa sangat mudah untuk tutup, buka lagi dan lain sebagainya, tapi ini adalah PR kita," kata Hariyadi beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ia mengatakan ada beberapa faktor mengapa bisnis restoran begitu rentan. Salah satunya karena pemilik restoran belum memiliki kompetensi yang cukup baik dalam manajemen dan sumber daya manusia untuk mengelola usahanya.
Kemudian biaya sewa tempat yang terlalu tinggi juga jadi masalah. Untuk menutupi biaya sewa, maka restoran harus menjual lebih banyak kuantitas.
Jika tidak mencapai target, maka resto bakal kesulitan untuk membayar berbagai kewajibannya.
Selain itu, permasalahan lainnya menurut Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran, maraknya aktivitas sosial dan ekonomi setelah pembatasan ketat di era pandemi Covid-19, ternyata belum diikuti pemulihan usaha. Di sisi lain, jelasnya, pengusaha harus melunasi kewajibannya ke pihak bank meski masih dalam kondisi babak belur.
"Semua pihak melihat kan traffic-nya meningkat, berarti sudah terjadi pemulihan padahal kejadian 2020-2021 dan sampai berkembang ke tahun 2022 terhadap kewajiban perbankan itu juga cukup besar. Banyak kewajiban di dalam situ (pendapatan) yang termasuk untuk kewajiban perbankan mereka yang mereka punya tanggungan di sana," ujar Maulana.
Upaya untuk menyelamatkan restoran harus segera dilakukan agar tidak semakin banyak gerai yang tutup. Apalagi kontribusi terhadap pajak khususnya ke pemerintah daerah juga besar.
"Justru sektor restoran ini yang menyumbang sebetulnya melebihi daripada hotel, kalau kita bicara dari pajaknya," kata Maulana.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kala Mixue Laris Manis, Resto-Resto Ini Malah Lesu