
Maybelline Terancam Diboikot Warganet, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Maybelline jadi perusahaan terbaru yang terancam diboikot oleh warganet. Pemboikotan tersebut adalah buntut dari Maybelline yang bekerja sama dengan influencer transgender, Dylan Mulvaney.
Dilansir dari New York Post, serangan ancaman boikot dari warganet itu bermula ketika Mulvaney mengunggah video TikTok yang memamerkan deretan kosmetiknya. Video tersebut diunggah dalam rangka merayakan satu tahun Mulvaney bertransformasi sebagai perempuan secara terbuka.
"Tampil mempesona untuk hari ke-365 saya dengan @maybelline #maybellinepartner," tulis Mulvaney melalui akun TikTok-nya (@dylanmulvaney), dikutip Jumat (28/4/2023).
Unggahan tersebut pun turut direspons oleh Maybelline melalui kolom komentar. Dalam komentarnya, perusahaan kosmetik itu mengaku senang telah mendukung Mulvaney dan turut merayakan peringatan setahun Mulvaney sebagai perempuan.
"Anda terlihat mempesona! Selamat hari ke-365! Bangga bisa mendukung Anda untuk hari ini dan setiap hari!" tulis Maybelline (@maybelline).
Alih-alih memberikan pujian, sebagian besar warganet justru mengecam keputusan Maybelline untuk bekerja sama dengan Mulvaney yang seorang transgender.
"Terima kasih. Saya tidak akan membeli produk ini (Maybelline)," ujar salah satu pengguna TikTok.
Tidak hanya di TikTok, warganet Twitter pun turut memberikan ancaman boikot untuk Maybelline. Bahkan, mereka berharap anak perusahaan L'Oreal itu segera bangkrut.
"Perusahaan bodoh terbaru yang mempekerjakan Dylan Mulvaney adalah perusahaan makeup Maybelline. Sadarlah, bangkrutlah," tulis salah satu pengguna Twitter. "Saatnya tagar #BoycottMaybelline menjadi tren karena Maybelline menggunakan Dylan Mulvaney sebagai sponsor mereka," ujar pengguna lainnya.
Hingga saat ini, Maybelline dan perusahaan induknya, L'Oreal masih belum memberikan tanggapan apapun terkait isu pemboikotan tersebut.
Sebelumnya, kecaman yang diterima Maybelline serupa dengan ancaman boikot terhadap Anheuser-Busch's Bud Light karena menampilkan influencer transgender dalam iklan di media sosialnya. Dilaporkan, Bud Light sempat mengalami penurunan penjualan setelah ancaman tersebut.
Data dari Nielsen IQ dan Bump Williams Consulting menunjukkan bahwa Bud Light mengalami penurunan penjualan sebesar 17 persen dalam dolar, sementara volumenya turun 21 persen hingga 15 April lalu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wanita Transgender Jadi Finalis Miss Jerman, Begini Kisahnya