Kasus Kanker Tenggorokan Meningkat, Seks Disebut Pemicunya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
27 April 2023 18:21
Ilustrasi lendir atau dahak (Dok: Freepik)
Foto: Ilustrasi tenggorokan (Dok: Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanker tenggorokan atau kanker orofaringeal adalah tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di area tenggorokan. Siapa sangka, selama dua dekade terakhir, telah terjadi peningkatan pesat dalam kasus kanker tenggorokan di Barat, hingga beberapa orang menyebutnya sebagai epidemi.

Mengutip Science Alert, penyebab utama kanker ini adalah virus human papillomavirus (HPV) yang juga menjadi penyebab utama kanker serviks. Dan virus HPV ditularkan lewat aktivitas seksual.

Untuk kanker orofaringeal, faktor risiko utamanya adalah karena seks oral sehingga meningkatkan kemungkinan kanker.

Umumnya, kanker ini terjadi bagi mereka yang memiliki enam atau lebih pasangan seks oral seumur hidup. Golongan ini memiliki kemungkinan 8,5 kali lebih besar untuk menderita kanker orofaring daripada mereka yang tidak melakukan seks oral.

Studi tren perilaku menunjukkan bahwa seks oral sangat lazim di beberapa negara. Dalam sebuah penelitian pada hampir 1.000 orang yang menjalani tonsilektomi karena alasan non-kanker di Inggris, 80 persen orang dewasa melaporkan melakukan seks oral dalam hidup mereka. Namun untungnya, hanya sebagian kecil dari orang-orang tersebut yang mengembangkan kanker orofaringeal. Para ahli belum mengetahui mengapa ini terjadi. 

Seks oral merupakan tindakan foreplay yang dilakukan dengan melibatkan ciuman atau jilatan area genital.

Beberapa orang yang terinfeksi HPV kemungkinan bisa sembuh 100 persen. Namun, tidak sedikit orang yang sulit sembuh karena cacat pada aspek tertentu dalam sistem kekebalan mereka.

Pada pasien tersebut, virus dapat bereplikasi terus menerus, beberapa di antaranya dapat menyebabkan sel inang menjadi kanker.

Untungnya, kita bisa terhindari dari virus HPV dengan vaksin. 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular