
Korea Mau Kasih Rp7,4 Juta per Bulan untuk Remaja Kesepian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan akan memberikan sejumlah uang untuk remaja dan anak-anak muda yang kesepian. Pemberian uang bertujuan agar mereka mau berbaur kembali dan keluar rumah untuk bersosialisasi.
Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan mengatakan bahwa pemerintah telah menyetujui alokasi dana ribuan dolar per tahun untuk pendidikan, konseling pekerjaan dan dukungan kesehatan bagi remaja dan pemuda berusia 9 hingga 24 tahun yang hidup menyendiri.
Program tersebut ditargetkan untuk mengatasi "hikikomori" yakni istilah yang diciptakan di Jepang untuk menggambarkan isolasi sosial dan kesepian parah, yang kemungkinan diperburuk oleh pandemi.
Pemuda Korea Selatan yang memenuhi syarat bisa mendapatkan dana hingga 650.000 won (Rp 7,4 juta) per bulan untuk biaya hidup mereka.
"Pemerintah memperkuat dukungannya untuk memungkinkan remaja yang hidup menyendiri untuk memulihkan kehidupan sehari-hari mereka dan berintegrasi kembali ke dalam masyarakat," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Time.
Tujuan utama dari kebijakan tersebut adalah untuk membantu kaum muda yang kurang beruntung sekaligus untuk mengatasi penyusutan populasi usia kerja di tengah tingkat kelahiran yang sangat rendah dan kebijakan imigrasi yang ketat.
Seperti diketahui, Korea Selatan sedang berjuang menghadapi populasi yang menyusut. Kebanyakan penduduknya adalah generasi tua, sementara anak mudanya semakin enggak menikah dan punya anak.
Fenomena sosial yang mengkhawatirkan ini membuat pemerintah melakukan terdorong mengambil langkah, termasuk memberikan dukungan pengasuhan anak untuk meningkatkan tingkat kesuburan terendah di dunia. Korea juga telah menghabiskan lebih dari US$200 miliar sejauh ini untuk meningkatkan angka kelahiran, meskipun program itu tidak cukup berhasil.
Diketahui, sekitar 3% atau sekitar 350.000 warga Korea Selatan berusia antara 19 dan 39 mengalami kesepian atau terasing, menurut Institut Urusan Kesehatan dan Sosial Korea. Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kecemasan sosial, stres, dan ketidakstabilan ekonomi.
Meski ekonomi Korea telah meroket dalam beberapa dekade terakhir, jumlah pengangguran kaum muda sangat tinggi yakni mencapai 7,2%.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Bisa Dapat Untung dari Krisis Generasi Muda Korea