Kisah Pemuda Kristen Gaza yang Rutin Bagikan Kurma Buka Puasa

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
16 April 2023 03:30
Seorang pria Kristen Palestina Ehab Ayyad menawarkan kurma dan air kepada umat Islam yang terjebak kemacetan atau terlambat pulang untuk berbuka puasa selama Ramadhan, di Kota Gaza 12 April 2023. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Foto: Seorang pria Kristen Ehab Ayyad menawarkan kurma dan air kepada umat Islam yang terjebak kemacetan atau terlambat pulang untuk berbuka puasa selama Ramadhan di Kota Gaza, Palestina, 12 April 2023. (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ehab Ayyad adalah pemuda Kristen di Gaza yang rutin membagikan kurma dan air kepada umat Islam di jalan. 

Satu jam sebelum matahari terbenam selama bulan Ramadan, jalan-jalan di Gaza dipenuhi moil yang bergegas pulang untuk berbuka puasa bersama keluarga. Di sinilah Ayyad menawarkan makanan berbuka untuk mereka yang terjebak macet sehingga terpaksa berbuka puasa di tengah lalu lintas yang padat. 

Lima tahun lalu, Ayyad memulai dengan menawarkan kurma dan air kepada tetangganya, makanan pertama yang biasanya dimakan umat Islam saat berbuka puasa. Dari sini, dia mulai menawarkan makanan buka puasa untuk orang-orang di jalan. 

Seorang pria Kristen Palestina Ehab Ayyad menawarkan kurma dan air kepada umat Islam yang terjebak kemacetan atau terlambat pulang untuk berbuka puasa selama Ramadhan, di Kota Gaza 12 April 2023. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)Foto: Ehab Ayyad, seorang pemuda Kristiani, menawarkan kurma dan air kepada umat Islam yang terjebak kemacetan atau terlambat pulang untuk berbuka puasa selama Ramadhan, di Kota Gaza, 12 April 2023. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

"Sebagai seorang Kristen, saya menawarkan kurma dan air kepada saudara-saudara Muslim saya sebagai bentuk berbagi, karena kami tinggal di tanah air yang sama, dan kami memiliki darah yang sama," kata Ayyad, 23 tahun, kepada Reuters, di rumahnya yang didekorasi lentera dan patung-patung kecil Bunda Maria.

"Mereka pertama kali bertanya-tanya bagaimana seorang Kristen melakukan itu, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka senang melihat saya setiap tahun," katanya.

Gaza merupakan jalur pantai di bawah blokade yang dipimpin Israel sejak 2007 dan dijalankan oleh kelompok Islam Hamas. Kota yang dihuni 2,3 juta penduduk ini hanya memiliki sekitar 1.000 umat Kristen, kebanyakan dari mereka Ortodoks Yunani.

"Ini bukan bulan umat Kristen dan mereka tidak berpuasa, tetapi mereka merasakannya untuk kami dan ini sesuatu yang baik," kata pemilik kedai kopi Louay Al-Zaharna, setelah menerima salah satu bingkisan dari Ayyad.

Di rumahnya, Ayyad mendapat bantuan dari seorang tetangga Muslim berusia 13 tahun untuk menyiapkan bingkisan.

"Saat hari besar kami, tetangga Muslim kami datang berkunjung dan memberi selamat kepada kami, dan kami melakukan hal yang sama," kata Ayyad.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Doa Buka Puasa yang Shahih: Arab, Latin dan Artinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular