Ada Orang Yang Suka Telat Melulu? Ini 3 Alasan Ilmiahnya...

Linda Sari Hasibuan, CNBC Indonesia
04 April 2023 13:10
Black woman headache and sleeping
Foto: Ilustrasi wanita (Designed by rawpixel.com / Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Telat merupakan kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan oleh sebagian orang. Ada banyak sekali penyebab keterlambatan seseorang.

Menurut para ahli, kebiasaan telat mungkin disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk persepsi waktu, manajemen waktu, dan kepribadian.

"Kemungkinan ada mekanisme di otak yang menyebabkan beberapa orang terlambat menghadiri rapat karena mereka meremehkan waktu yang diperlukan untuk sampai ke sana," kata Hugo Spires, seorang profesor ilmu saraf kognitif di Universitas College London dan rekan penulis studi tahun 2017 di jurnal Hippocampus kepada Live Science seperti dikutip Selasa (4/4/2023).

Hippocampus adalah wilayah otak yang memproses beberapa aspek waktu, seperti mengingat kapan harus melakukan sesuatu dan berapa lama.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Review Neuroscience menunjukkan bahwa neuron di hippocampus bertindak sebagai sel waktu berkontribusi pada persepsi dan ingatan tentang peristiwa, tetapi mengapa beberapa orang terus-menerus meremehkannya.

Salah satu faktor mungkin adalah seberapa akrab kita dengan suatu ruang. Untuk studi tahun 2017, Spires meminta 20 mahasiswa yang baru pindah ke London untuk membuat sketsa peta distrik perguruan tinggi mereka dan memperkirakan waktu perjalanan ke berbagai tujuan.

Sementara perkiraan ruang siswa diperluas jika mereka mengetahui suatu daerah dengan baik, ukuran waktu tempuh mereka berkurang dengan keakraban.

"Jika Anda sangat terbiasa dengan suatu tempat, Anda mulai mengabaikan kerumitan yang diperlukan," kata Spires.

Dalam beberapa kasus, orang yang terlambat mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas yang tidak terkait dengan perjalanan, seperti bersiap-siap di pagi hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Memory & Cognition menunjukkan bahwa kita membuat perkiraan waktu berdasarkan berapa lama menurut kita tugas telah membawa kita di masa lalu, tetapi ingatan dan persepsi kita tidak selalu akurat.

"Jika kita memiliki banyak pengalaman dalam melakukan suatu tugas, kita cenderung meremehkan berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata Emily Waldum, asisten profesor di Universitas Campbell di Carolina Utara dan penulis utama laporan tahun 2016 studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: General, kepada Live Science.

Dalam studi tersebut, Waldum menemukan bahwa faktor lingkungan, seperti musik, dapat mendistorsi rasa waktu Anda.

Secara khusus, Waldum menunjukkan bahwa saat mengerjakan tugas pertanyaan pengetahuan umum, beberapa orang salah memperkirakan panjang tugas berdasarkan jumlah lagu yang mereka dengar diputar di latar belakang. Orang dewasa yang lebih muda cenderung membesar-besarkan perkiraan waktu mereka jika mereka mendengar empat lagu pendek dibandingkan dengan dua lagu yang lebih panjang, sesuatu yang tampaknya tidak memengaruhi persepsi waktu orang dewasa yang lebih tua.

Faktor lingkungan lain mungkin adalah kepadatan. Dalam sebuah studi tahun 2022 di jurnal Virtual Reality, peneliti meminta peserta untuk memperkirakan panjang perjalanan kereta bawah tanah simulasi yang kurang lebih ramai. Mereka menemukan bahwa perjalanan yang padat terasa seperti mereka memakan waktu 10% lebih lama daripada perjalanan yang tidak terlalu sibuk, yang dikaitkan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan.



Kepribadian juga berperan dalam keterlambatan. Ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti berkurangnya kesadaran, dapat menyebabkan beberapa orang melupakan tugas yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

"Faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu seseorang adalah seberapa rentan mereka melakukan banyak tugas," ungkap Waldum.

Penelitian yang diterbitkan dalam sebuah jurnal dalam Psikologi Kognitif telah menunjukkan bahwa orang yang melakukan beberapa tugas sekaligus cenderung tidak mengingat dan menyelesaikan tugas terjadwal lainnya tepat waktu.

"Rencana terbaik bisa gagal hanya karena kita tidak memiliki sumber daya perhatian yang cukup untuk melaksanakannya dengan sukses," kata Waldum.

Orang yang terlambat terkadang tidak menganggap diri mereka seperti itu, Grace Pacie, penulis "Late! A Timebender's guide to why we late and how we can change (Punchline Publications, 2020), kepada Live Science. Itu karena orang yang terlambat dari jadwal memberi tahu diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka bisa tepat waktu.

Tinjauan tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Medical Science Monitor menemukan bahwa individu dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat merasa sulit untuk memproses dan memperkirakan berlalunya waktu.

Beberapa orang berjuang untuk tepat waktu karena mereka sengaja menunda tugas.

"Keterlambatan bisa menjadi gejala penundaan. Penundaan biasanya berakar pada hubungan emosional yang sulit dengan tugas," kata Fuschia Sirois, Profesor psikologi di Durham University di Inggris, kepada Live Science.

Perbedaan antara penundaan dan keterlambatan adalah yang terakhir mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain.

"Orang yang sama yang menganggap kita selalu terlambat adalah orang yang paling berarti bagi kita, jadi kita bisa sangat menyakitkan ketika mengatakan kita bisa tepat waktu ketika itu penting," paparnya.

Jadi, apa yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang selalu terlambat agar tepat waktu ?

Jawabannya adalah pengendali waktu yang memproklamirkan diri. Gunakanlah alarm dan pengingat di ponsel Anda. Cara lain yang bisa dicoba dan diuji adalah menetapkan tenggat waktu sebelum acara.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Sobat Overthinking, Baca Ini Biar Hidupmu Lebih Tenang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular