Laba-laba Super Ditemukan, Hidup di Air & Bisa Bunuh Manusia

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Senin, 03/04/2023 09:35 WIB
Foto: Laba-laba (REUTERS/Alexandros Avramidis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru berhasil mengungkapkan bagaimana kelompok laba-laba memiliki kekuatan super berbisa. Spesies laba-laba jaring corong ternyata sangat beracun dan dapat membunuh seseorang hanya dalam 15 menit.

Melansir Live Science, laba-laba mematikan itu dapat bertahan hidup di bawah air selama lebih dari 24 jam. Hewan itu muncul di sejumlah kolam renang di Australia setelah sebagian negara itu dilanda hujan lebat dan banjir selama seminggu terakhir.

Laba-laba jaring corong merupakan anggota keluarga Araneida yang memiliki sekitar 40 spesies.


Laba-laba jaring corong Sydney (Atrax robustus) adalah salah satu spesies laba-laba paling mematikan. 

Kemungkinan laba-laba berbisa ini mengembangkan racun yang lebih kuat untuk melindungi dirinya saat berkeliaran mencari betina untuk dikawinkan. Meskipun tidak ada kasus kematian yang tercatat, jika gigitan tidak diobati dapat membunuh seorang anak hanya dalam waktu 15 menit.

Sam Herrmann, seorang penjaga reptil dari Taman Reptil Australia, mengatakan kepada 9news bahwa hujan lebat telah membuat laba-laba jaring corong berkembang biak dengan cepat.

"Laba-laba ini sering mencari perlindungan, dan di bawah kolam adalah lingkungan yang bagus bagi mereka untuk bersembunyi dan tetap kering. Namun, terkadang mereka bisa secara tidak sengaja jatuh ke kolam," kata Herrmann.

Laba-laba jaring corong dapat bertahan hidup di bawah air dengan menjebak gelembung udara ke rambut di bagian bawahnya, kata Helen Smith, manajer koleksi arakhnologi di Museum Australia.

Dia mengatakan, laba-laba bernafas dengan cara yang berbeda dari manusia, karena itu mereka butuh waktu lebih lama untuk tenggelam. Kebanyakan laba-laba memiliki sistem pernapasan ganda yang terdiri dari trakea dan organ yang disebut paru-paru buku. 

"Mereka dapat bertahan hidup selama beberapa jam dan kadang-kadang laba-laba yang tampak mati tiba-tiba berkedut atau hidup kembali secara perlahan. Tapi untuk menggigit mereka perlu mencengkeram sesuatu jadi jangan menyodoknya," katanya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi