Was-was GERD Ganggu Puasa, Ini Tips Biar Tetap Aman!

Jakarta, CNBC Indonesia - Puasa pada bulan Ramadan adalah salah satu ibadah wajib bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sebagai ibadah yang mewajibkan untuk menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, puasa sering kali menjadi kekhawatiran bagi umat Muslim yang menderita asam lambung atau GERD.
Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh sel-sel lambung untuk membantu sistem pencernaan. Asam lambung memiliki tugas tugas membunuh mikroorganisme yang membahayakan kesehatan. Namun, asam lambung bisa naik ke pangkal mulut bagian atas.
Umumnya, asam lambung yang diproduksi secara berlebihan akan naik ke kerongkongan. Bila fungsi kerongkongan terganggu, kerongkongan tidak akan tertutup dengan benar dan membuat isi perut kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan gejala asam lambung.
Kondisi melemahnya otot kerongkongan disebut sebagai gastroesophageal reflux disease alias GERD. Namun, orang awam lebih mengenalnya dengan sebutan penyakit asam lambung.
Lantas, bagaimanakah cara agar penderita GERD dapat tetap melaksanakan ibadah puasa dengan nyaman dan aman? Berikut rangkumannya, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hindari Porsi Makan yang Berlebihan
Makan dengan porsi yang berlebihan ketika sahur atau berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan asam lambung. Sebab, makanan yang terlalu banyak bisa memberikan tekanan bagi lambung dan memicu naiknya asam lambung.
Makanan dengan porsi besar membutuhkan waktu yang lebih lama dan lambat untuk dicerna karena jumlah enzim pencernaan yang terbatas. Bila perut terlalu kenyang maka perut bisa tidak terasa nyaman dan sakit.
Hindari Makanan yang Berminyak dan Pedas
Selama berpuasa, hindari mengonsumsi makanan berminyak, pedas, dan digoreng saat sahur maupun berbuka puasa. Makanan-makanan tersebut, terutama lemak adalah salah satu musuh utama bagi penderita GERD karena cenderung lambat dicerna dan dapat memicu peningkatan asam lambung.
Jangan Makan Terburu-buru
Terkadang, ada situasi yang membuat seseorang terlambat untuk sahur. Guna mengejar masa imsak, tidak jarang orang-orang yang bangun kesiangan cenderung makan dengan terburu-buru.
Bagi penderita GERD, makan dengan terburu-buru harus dihindari karena dapat memasukkan terlalu banyak udara ke dalam saluran pencernaan sehingga bisa memicu rasa mulas dan kembung.
Jangan Tidur setelah Makan
Rasa mengantuk serta ingin kembali tidur sering dialami oleh sebagian besar orang setelah menyantap makanan sahur. Namun, kebiasaan tidur setelah sahur harus dihindari karena langsung terlelap setelah makan dapat menyebabkan tekanan dalam lambung meningkat. Akibatnya, makanan dan cairan lambung bisa naik ke kerongkongan.
Pilih Menu Makanan yang Tepat
Penderita GERD disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna oleh lambung, seperti makanan bertekstur lembut dan diolah dengan cara direbus. Selain itu, hindari makanan yang memicu kenaikan asam lambung, seperti minuman bersoda, makanan pedas, makanan berlemak tinggi, makanan dan minuman berkafein, serta makanan asam.
[Gambas:Video CNBC]
Catat! Ini 3 Cara Memperoleh Dahsyatnya Malam Lailatul Qadar
(mij/mij)