Bikin Geram, Komunitas Motor Trail Viral usai Rusak Edelweis

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Kamis, 09/03/2023 15:45 WIB
Foto: Ajang motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung pada Minggu (5/3/2023). (Dok:Yuga Hassani/detikJabar )

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini tengah viral video yang menampilkan komunitas motor trail merusak bunga edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung. 

Video yang dibagikan di sosial media memperlihatkan bagaimana sebagian habitat bunga edelweis di Ranca Upas mengalami kerusakan usai dilintasi ratusan motor trail. Hal ini pun membuat banyak warganet geram.

Menurut akun Twitter @MrBekalicky89 melalui cuitannya pada 5 Maret 2023, acara off road yang merusak area habitat bunga edelweis di Ranca Upas itu diinisiasi Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani).


Peserta motor trail tampak berlumuran lumpur dan melintasi area tempat tumbuh suburnya bunga edelweis rawa. Padahal, bunga itu disebut-sebut sudah mulai langka di bumi.



Sebuah video lain berisi protes keras dari seseorang bernama Mang Uprit, yang disebut ikut merawat habitat bunga edelweis di Ranca Upas, juga diunggah akun @MrBekalicky89. 

"Lihat! Lihat nih! Tumbuh lagi nggak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan hijau lagi? Lama!" ujar pria tersebut.

Sementara itu, Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Dia mengklaim bakal mengevaluasi acara yang berlangsung di kawasan yang dikelola oleh Perhutani itu.

"Kami terus berkoordinasi dengan tim yang di lapangan terkait kejadian di atas ya, sekaligus kami sampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut," kata Wahyu, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (8/3/2023).

"Kami akan tindaklanjuti dengan me-review seluruh prosedur kerja kami apabila akan ada kegiatan serupa di masa mendatang," lanjutnya.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim akan mendalami soal viral komunitas motor trail yang merusak bunga edelweis rawa saat gelar acara di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi Rendang Low Fat, Antara Warisan dan Teknologi