
13 Gejala Diabetes yang Muncul di Kulit, Sudah Cek?

Jakarta, CNBC Indonesia - Diabetes bisa menyerang seluruh bagian tubuh, termasuk kulit. Ini karena penyakit diabetes dapat memengaruhi pembuluh darah kecil yang menyuplai darah ke kulit.
Tidak hanya itu, kadar gula darah yang tinggi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga penderitanya sangat rentan terhadap infeksi. Tanda-tanda yang muncul di kulit juga sekaligus menandakan kadar gula darah Anda mungkin tidak dalam kondisi baik.
Ada sejumlah masalah kulit yang dialami penderita diabetes. Berikut adalah paparannya dirangkum dari WebMD:
1. Kelainan pigmentasi kulit
Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes yakni acanthosis nigricans atau kelainan pigmentasi kulit. Kulit akan terlihat menjadi gelap dan menebal, dan mungkin terasa seperti beludru, dan bisa gatal serta berbau.
Kelainan pigmentasi kulit biasa terjadi di bagian belakang leher, selangkangan, lipatan siku, lutut, buku-buku jari, dan ketiak. Seseorang dengan kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan peluang mengalami acanthosis nigricans.
2. Kulit melepuh
Penderita diabetes dengan kadar gula darah tidak terkontrol dapat mengalami sejumlah komplikasi. Salah satu komplikasi penyakit metabolik tersebut yaitu kulit melepuh (bullosis diabeticorum).
Kulit melepuh bisa muncul tiba-tiba di jari-jari, tangan, kaki, dan terkadang di tungkai atau lengan bawah. Bentuknya biasanya putih tanpa merah di sekitar kulit.
Penyakit ini mungkin terlihat menakutkan, tetapi biasanya tidak sakit dan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 3 minggu.
3. Kulit menebal
Kulit menebal atau digital sklerosis adalah penyakit kulit yang lebih umum terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1. Penyakit kulit ini menyebabkan tekstur kulit yang menebal, mengeras, dan seperti lilin di punggung tangan.
Selain itu, persendian di jari juga jadi kaku sehingga sulit digerakkan. Cara terbaik untuk mengobati kondisi ini adalah dengan mengontrol gula darah Anda.
4. Dermapati Diabetik
Merupakan masalah kulit yang menyerang kaki penderita diabetes. Banyak ahli menduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh perubahan pada pembuluh darah kecil di bawah kulit akibat diabetes.
Penyakit dermopati diabetik terlihat dari munculnya bercak bersisik berwarna cokelat muda pada kulit. Bercak ini sering dikira sebagai flek penuaan karena tidak gatal atau sakit.
Dermopati biasanya tidak berbahaya dan akan menghilang dalam 18 bulan atau lebih.
5. Nekrobiosis Lipoidika (NLD)
Merupakan penyakit dengan tampilan bintik-bintik kecil, menonjol, dan merah pada kulit. Bercak-bercak NLD kadang juga terasa gatal dan nyeri. Selama bercak ini tidak pecah, Anda tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, segera kunjungi dokter apabila bercak pada kulit Anda pecah dan menjadi luka terbuka.
6. Benjolan kuning
Penderita diabetes juga berisiko mengalami xantomatosis eruptif, yaitu munculnya benjolan berwarna kuning sebesar kacang pada permukaan kulit. Benjolan ini paling sering ditemukan pada tangan, kaki, lengan, dan pantat.
7. Infeksi bakteri
Gula darah tinggi dapat mengeringkan kulit dan mengekang sistem kekebalan tubuh Anda. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi kulit paling umum yang disebut staph (staphylococcus).
Bentuknya bisa berupa bintil pada mata, folikel rambut yang meradang (folliculitis), atau kuku yang terinfeksi. Bicaralah dengan dokter Anda jika kulit terasa bengkak, gatal, nyeri, atau panas, terutama jika Anda memiliki gula darah tinggi atau diabetes.
8. Infeksi jamur
Jamur seperti bakteri suka muncul di lipatan kulit yang lembap. Kondisi ini bisa terjadi di ketiak, di bawah payudara, di sekitar kuku, dan sudut mulut.
Anda mungkin pernah mendengar apa yang disebut kutu air di kaki, gatal di selangkangan di sekitar alat kelamin, atau kurap di kulit kepala.
9. Kulit yang gatal
Kulit gatal adalah keluhan yang paling umum, bahkan di antara orang yang tidak menderita diabetes. Tapi kulit gatal bisa terjadi akibat kulit kering atau sirkulasi yang buruk, keduanya lebih mungkin terjadi pada penderita diabetes.
10. Granuloma Annulare
Merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan kemerahan pada kulit (ruam) berbentuk cincin. Ruam ini biasanya muncul di bagian tangan juga kaki, dan dapat hilang dengan sendirinya setelah dua tahun tanpa pengobatan.
11. Xanthelasma
Xanthelasma merupakan plak kekuningan akibat gumpalan lemak yang muncul di kelopak mata. Plak kekuningan ini tumbuh di sudut mata pada sisi yang dekat dengan hidung, baik di kelopak mata atas maupun bawah.
Xanthelasma berbentuk seperti gumpalan lembut, agak padat, atau seperti bintik bulat dengan posisi simetris di kedua kelopak mata.
12. Ulkus Kaki
Ulkus kaki diabetik adalah luka terbuka yang terletak di telapak kaki bagian bawah atau samping. Kondisi ini seringkali ditemukan pada pasien diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol.
Ulkus kaki diabetik umumnya muncul di ibu jari kaki atau mata kaki. Ulkus tersebut terlihat seperti cekungan dangkal berwarna kemerahan dan awalnya hanya menyerang permukaan kulit. Seiring berjalannya waktu, ulkus dapat meluas dan menjangkiti tulang, tendon, dan struktur kaki dalam lainnya.
13. Vitiligo
Penyakit kulit ini terjadi akibat hancurnya sel-sel penghasil pigmen (pengontrol warna kulit), sehingga menimbulkan bercak-bercak kulit dan mengubah warnanya.
Bagian tubuh yang rentan mengalami masalah ini adalah siku, lutut, tangan, dan di sekitar wajah. Maka dari itu, pengidap diabetes dianjurkan untuk menggunakan tabir surya untuk mencegah sengatan matahari pada kulit.
Biasanya muncul di dada, perut, dan punggung, tetapi terkadang juga terjadi di wajah. Vitiligo dapat diobati dengan krim obat, sinar UV, dan bahkan pembedahan. Gunakan tabir surya untuk melindungi bercak kulit yang terkena.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Gejala Diabetes Anak, Kasusnya Naik 70 Kali Lipat!