Flu Singapura Banyak Menyerang Anak-Anak, Kenali Gejalanya

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Jumat, 03/03/2023 15:25 WIB
Foto: Ilustrasi Anak Demam (Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi bahwa flu Singapura begitu rentan menyerang anak-anak. Untuk itu, para orang tua perlu mewaspadai penyakit ini. 

Banyak orang tua menganggap bahwa lenting di tubuh anak dikaitkan dengan cacar air, padahal ternyata kondisi kulit ini bisa juga disebabkan oleh flu Singapura.

Apa itu flu Singapura? Dan bagaimana gejala serta cara perawatannya?


Flu Singapura merupakan infeksi virus coxsackievirus dari keluarga enterovirus yang dapat menyerang anak-anak dan juga orang dewasa. Penyakit ini juga disebut sebagai hand, foot and mouth disease atau yang dikenal dalam bahasa medis HFMD (Head, Foot, Mouth Disease).

Umumnya, penyakit flu Singapura diawali dengan munculnya demam. Biasanya dimulai dengan gejala awal demam derajat rendah (38°C - 39°C (100,4°F - 102,2°F). Setelah itu, sekitar satu atau dua hari, muncul sariawan atau luka di sekitar gusi, lidah, dan pipi bagian dalam.

Mengutip website Kementerian Kesehatan, gejala yang paling terlihat dari penyakit ini adalah munculnya bintil-bintil berair dan sariawan di dalam mulut, tangan, dan kaki serta terkadang terdapat luka-luka yang muncul di siku, bokong, lutut, dan lipatan paha.

Gejala awal lainnya dari flu Singapore ini adalah perubahan warna kulit berwarna merah cerah dan bintik bintik seperti lenting dengan ukuran 4-8 mm. Lenting-lenting ini dengan cepat dapat mengikis kulit sekitar.

Adapun penyebab lain Flu Singapura adalah coxsackievirus A5, A6, A7, A9. A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus dan enterovirus lainnya. Penyebaran virus ini dapat dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit, udara pernafasan, makan dan minum bersama. Kondisi inilah yang bisa membuat pengidap flu Singapura tidak nyaman saat minum, makan, atau menelan.

Virus ini memiliki masa inkubasi 3 hingga 6 hari dengan jumlah virus yang masih terdapat di tubuh bertahan hingga 5 minggu.

Untuk pengobatan, sebetulnya tidak ada obat khusus untuk mengatasi flu Singapura. Flu Singapura dapat sembuh saat siklus hidup virus tersebut telah berlalu dengan sendirinya.

Obat-obatan antiviral baru dan pengembangan vaksin yang menargetkan enterovirus 71 merupakan bidang investigasi aktif karena virulensi strain, penyebaran geografis, peningkatan prevalensi, dan risiko kerusakan batang otak ensefalitis.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas