
Orang Korsel Makin Ogah Punya Anak, Simak Data Terbaru!

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) menjadi negara dengan tingkat kesuburan terendah. Berdasarkan data pemerintah, total tingkat kesuburan Korea Selatan (Korsel) menurun drastis sepanjang 2022.
Dilansir dari The Korea Herald, tercatat sebanyak 249 ribu bayi lahir pada 2022. Pemerintah Korsel mengatakan, angka kelahiran tersebut menunjukkan penurunan sebesar 4,4 persen bila dibandingkan dengan 2021.
Menurut data Statistik Korea, rata-rata jumlah anak yang dimiliki perempuan berusia 15-49 tahun turun menjadi 0,78 persen. Angka itu menurun 0,03 persen ketimbang periode sebelumnya yang mencapai 0,81 persen.
Data ini mencatat rekor baru sebagai titik terendah kesuburan di Korsel sejak 1970. Selama 5 tahun berturut-turut, angka fertilitas di Negeri Ginseng tetap di bawah 1. Akibatnya, Korsel menjadi satu-satunya negara dengan tingkat kesuburan terendah dibandingkan negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) lain.
Pada Desember 2021, badan statistik memperkirakan tingkat kesuburan akan mencapai 0,77 pada 2022. Kemudian perkiraannya turun menjadi 0,73 tahun, hingga merosot ke 0,7 tahun depan.
"Melihat tingkat kesuburan tahun lalu adalah 0,78, tren (penurunan) sebagian besar terbukti benar," kata Kepala Divisi Sensus Penduduk di Statistik Korea, Lim Young-il, dikutip Kamis (23/2/2023).
Bila dibandingkan dengan satu dekade sebelumnya, tingkat kesuburan Korsel turun hampir setengahnya. Pada 2012, sebanyak 484.600 anak lahir dengan tingkat kesuburan mencapai 1,3.
Seiring dengan penurunan tingkat kesuburan tersebut, angka kelahiran kasar Korsel sebenarnya mengacu pada jumlah kelahiran per seribu orang per tahun, mencapai rekor terendah 4,9 tahun lalu, turun 5,1 dari tahun lalu.
Usia rata-rata perempuan Korsel menjadi ibu
Berdasarkan wilayah, Seoul menunjukkan tingkat kesuburan terendah, yakni 0,59 dan diikuti oleh Busan dengan catatan 0,72.
Pada 2022, rata-rata usia perempuan yang melahirkan adalah 33,5 tahun. Usia itu naik dari sebelumnya 33,4 tahun pada 2021. Lalu, rata-rata usia perempuan untuk kelahiran anak pertama adalah 33, anak kedua 34,2, dan anak ketiga 35,6.
Sementara itu, jumlah kematian di Korsel tercatat melebihi angka persalinan, yaitu sebanyak 123.800. Sejak 2020, Korsel lebih banyak mencatatkan status kematian daripada kelahiran. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran terkait penurunan populasi.
Menurut data terbaru OECD, bila dibandingkan dengan tingkat kesuburan Korea yang sebesar 0,78 pada 2022, rata-rata tingkat kesuburan total para negara anggota OECD adalah 1,59 pada 2020.
Negara anggota OECD dengan tingkat fertilitas tinggi adalah Israel (2,9), Meksiko (2,08), dan Prancis (1,79). Sedangkan, negara dengan tingkat fertilitas yang rendah adalah Italia (1,24), Yunani (1,28), dan Jepang (1,33).
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tips dan Trik Menyiapkan Dana Membesarkan Anak
