Intip Ragam Mutiara-Permata RI di Ajang Internasional Ini

Pengunjung melintas di booth acara Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) tahun 2023, Jumat (17/2/2023). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

JIJF diikuti lebih dari 107 peserta, di antaranya 67 peserta swasta, 10 peserta mesin dan perangkat industri perhiasan, dan 30 pengrajin IKM yang merupakan mitra-binaan Kementerian Perindustrian RI, Dinas Perindustrian & Perdagangan Provinsi DKI Jakarta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Di sini, pengunjung dapat memilih produk-produk perhiasan beragam yang berkualitas dengan harga bersaing serta diskon hingga 50%. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Jeffrey Tumewa mengatakan pameran ini kembali digelar mengingat antusiasme dan pecinta perhiasan yang masih sangat tinggi. Pameran ini juga menjadi sarana promosi dan pameran bersama yang sangat dibutuhkan oleh pengusaha perhiasan di Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Perhiasan di Indonesia terkenal karena penggabungan seni tradisional dan teknologi modern, sehingga menghasilkan produk sempurna. Sia-sia jika tidak didukung sarana pameran dalam negeri dan luar negeri," ujarnya di Jakarta International Jewellery Fair. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Senada dengan Jeffrey, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI Reni Yanita menuturkan bahwa pada 2022, nilai ekspor perhiasan mencapai US$ 3,8 miliar, sedangkan nilai impor hanya US$ 149 juta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Rama, salah satu penjaga booth IKM aksesoris perhiasan tradisional dari bebatuan Ria Jewelry memamerkan berbagai macam produk aksesorisnya seperti kalung bros hingga kalung. "Ini batuan khas dari berbagai daerah salah satunya Kalimantan yang dibuat dari kerajinan tangan. Bros biasanya digunakan oleh wanita yang menyukai etnik untuk di pasang di batik hingga kebayanya," katanya kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Untuk harganya beragam, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)