Waspada! Darah Tinggi Picu Demensia di Hari Tua, Lakukan Ini!

Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 05/02/2023 20:30 WIB
Foto: Ilustrasi (Photo by Thirdman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi dari National Library of Medicine pada 2020 menunjukkan bahwa hipertensi memicu demensia di hari tua. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 1,28 miliar orang di usia 30-79 tahun menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Namun, 46% penderita hipertensi tak sadar dengan kondisi mereka. Pasalnya, hipertensi terkadang tak diikuti gejala. Padahal, selain demensia, hipertensi juga memicu penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan ginjal.

"Tekanan darah yang stabil yang membuat risiko demensia menurun dan meningkatkan fungsi kognitif," kata Sandra Narayanan, Dokter Spesialis Neurologi dari Pacific Neuroscience Institute Santa Monica, dikutip dari MedicalNewsToday, Minggu (5/2/2023).


Studi dari The Lancet Public Health memprediksi kasus demensia akan meningkat menjadi lebih dari 150 juta pada 2050 mendatang. Mengetahui hal ini, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga tekanan darah agar tetap di ambang normal 120mmHg.

Selain melakukan pengecekan tekanan darah secara berkala, Penn Medicine menganjurkan untuk melakukan 5 gaya hidup berikut ini.

Jalan Cepat

Menggerakkan tubuh untuk menjaga kesehatan sudah menjadi tips umum. Bukan cuma mengontrol tekanan darah, olahraga teratur juga menjaga berat badan, memperkuat jantung, dan mereduksi tingkat stres.

"Coba untuk olahraga dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam seminggu. Misalnya jalan cepat (brisk walking)," kata Colin A. Craft, dokter di Penn Heart and Vascular Center Washington Square.

Kurangi Konsumsi Garam

Banyak orang yang tak sadar memakan terlalu banyak garam. Asosiasi Jantung Amerika mengestimasi rata-rata warga AS mengkonsumsi 3.400mg sodium per hari.

Padahal, rekomendasi konsumsi harian sodium adalah 2.300mg. Bagi penderita tekanan darah tinggi, dianjurkan untuk mengkonsumsi garam kurang dari 1.500mg per hari.

Cara simpel untuk menghindari konsumsi garam berlebih adalah dengan membaca label kandungan makanan sebelum memakannya, kurangi makanan kemasan dan makanan restoran, serta jangan tambahkan garam ke makanan yang sudah jadi.

Perbanyak Konsumsi Potasium/Kalium

Makanan yang mengandung potasium tak hanya bagus untuk kesehatan jantung, tetapi juga bisa mengurangi efek garam dalam darah.

Selain dengan suplemen potasium, ada baiknya mengonsumsi buah kaya potasium seperti pisang, melon, jeruk, alpukat, dan tomat. Selain itu, susu, yogurt, dan krim keju juga mengandung potasium tinggi.

Jejeran makanan lainnya adalah sayur-sayuran hijau, ubi, kentang, tuna, salmon, serta kacang-kacangan.

Hindari Alkohol

Mengonsumsi alkohol secara berlebih bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Bagi laki-laki, rekomendasi konsumsi alkohol maksimal dua kaleng beer per hari. Sementara bagi wanita satu botol beer maksimal per hari.

Jika sedang mengonsumsi obat penurun darah tinggi, harus benar-benar menghindari alkohol. Pasalnya, menurut Craft, alkohol bisa mengurangi efektivitas obat darah tinggi.

Kurangi Stres

Meski sulit dikontrol, namun coba untuk kurangi stres dalam keseharian. Kemacetan lalu lintas hingga deadline di kantor adalah hal-hal yang meningkatkan stres dan tekanan darah tinggi.

Bahkan, selain darah tinggi, stres juga memicu penyakit lain seperti stroke. Apalagi jika pelarian dari stres adalah mengonsumsi alkohol dan merokok. Maka risiko darah tinggi akan semakin kuat.

Beberapa tips untuk mengurangi stres yang bisa dicoba adalah atur ulang mindset Anda, hindari hal-hal pemicu stres, latihan untuk selalu bersyukur, serta sisihkan waktu untuk bersantai dan menikmati hidup.


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kafe di Moskow Bikin Heboh, Labubu Kini Bisa Dimakan