Dear Ayah & Bunda, Yuk Kenali Gejala Aritmia Pada Anak

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
01 February 2023 12:25
Infografis/Waspada Masalah Jantung Setelah Pulih COVID-19/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi penderita masalah jantung (CNBC Indonesia/Aristya Rahadian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aritmia merupakan suatu kondisi gangguan kesehatan yang membuat pengidapnya mengalami detak jantung tidak teratur, lambat hingga kencang. Permasalahan irama jantung ini pada umumnya tidak berbahaya.

Namun, jika detak jantung sudah mulai terasa tidak biasa, maka bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian mendadak. Tidak seperti orang dewasa, kasus aritmia pada anak-anak sebetulnya sulit terdeteksi.

"Orangtua perlu mengetahui, susah mengenali ciri-ciri anak mengalami aritmia atau tidak. Pada orang dewasa saja, keluhan ini harus kita cermati betul apakah orang itu mengalami 'cardiac arrest' karena kadang bisa saja GERD," kata Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Intervensi Elektrofisiologis di Heartology Cardiovascular Center dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K) saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa orang tua wajib mengenali gejala atau tanda aritmia. Biasanya pada anak yang lebih besar akan memberitahu saat ia mengalami pusing atau jantungnya berdebar kencang.

Sementara pada bayi atau balita, Anda bisa melihat ciri-ciri awal aritmia jantung dari perubahan kulit yang biasanya lebih pucat. Anak juga akan terlihat lemah dan lelah, merasa pusing, pingsan, detak jantung cepat atau melambat, keringat berlebih, sesak napas, hingga bayi lebih susah makan.

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan memeriksa anak dan detak jantung mereka menggunakan stetoskop untuk mendengarkan jantung mereka. Dokter akan menanyakan lebih perinci tentang gejala apapun yang dialami anak, riwayat kesehatannya, dan riwayat kesehatan keluarga Anda.

Prevalensi aritmia pada anak memang tidak sebanyak orang dewasa, namun bukan berarti anak-anak bisa terhindar dari kondisi ini. Meski beberapa kasus aritma pada anak dipengaruhi oleh faktor genetik, kebanyakan kondisi ini terjadi begitu saja tanpa ada gejala awal.

Beberapa jenis aritmia juga hanya terjadi sesekali. Ketika tidak terjadi, sulit untuk mendeteksinya. Untuk mempelajari aktivitas listrik di jantung anak, dokter akan menggunakan elektrokardiogram (EKG).

Jika detak jantung yang tidak normal tidak terjadi selama tes ini, anak mungkin diminta untuk memakai perangkat pemantauan di rumah. Pemilihan monitor akan disesuaikan bergantung pada sifat gejala anak dan usia anak.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 6 Ciri Penyakit Jantung Pria yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular