Tas Branded Bekas Makin Diminati, Pemiliknya Bisa Cuan Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbicara tas ternyata tidak selalu berhubungan dengan perilaku konsumtif. Kenyataannya, tas juga bisa menjadi instrumen investasi.

Kolektor tas mewah bisa mendapatkan keuntungan hingga 20% ketika menjual kembali koleksi mereka. 

Perencana keuangan dari Finante, Rista Zwestika menyebutkan bahwa pertumbuhan barang mewah bekas atau biasa disebut preloved memiliki nilai US$ 40 miliar secara global menurut data Boston Consulting Group pada 2020.

Baca: Bukan Hermes dan LV, Tas Mewah Ini Jadi Buruan Warga RI

"Ini tentunya pertumbuhan yang baik di tengah perekonomian yang penuh ketidakpastian," kata Rista saat acara 'Luxury Items, Pilihan Cerdas Investasi 2023' di Irresistible Bazaar, Lippo Mall Puri, Rabu (25/1/2023).

Alasan tas mewah bekas masih banyak diminati karena beberapa tipe sudah tidak diproduksi lagi. Sehingga ada kelangkaan barang ketika permintaannya naik. 

Adapun faktor lain yang menjadi motivasi konsumen saat memutuskan membeli luxury brand preloved yakni harga terjangkau, ketersediaan pilihan, dan keunikan barang.

Baca: Anak 8 Tahun Jadi Biarawati, Tolak Warisi Bisnis Berlian Ayah

Tipe tas apa yang cocok untuk investasi?

Pada 2020, potensi investasi tas high-end melampaui karya seni langka, mobil, dan wiski, menurut Riset Pasar Seni. Pada tahun 2027, pasar tas diperkirakan akan mencapai US$100 miliar, dibandingkan dengan US$72 miliar pada 2022.

Charles Gorra, pendiri situs preloved tas desainer branded, mengatakan bahwa ia terus memperhatikan nilai jual barang-barang mewah preloved yang banyak dicari. Dari hasil pengamatannya, dia menemukan tas yang harganya terus mengalami kenaikan yakni tas keluaran Hermes, Louis Vuitton, dan Chanel. 

Selain itu, tas mini edition serta tas hasil kolaborasi dua rumah mode juga harganya selalu naik karena biasanya dirilis dalam jumlah terbatas. 

Misal, Louis Vuitton Speedy Mini HL Handbag harganya naik 201% saat dijual kembali, sementara Fendi Micro Baguette vintage mempertahankan 149% nilai ecerannya di pasar sekunder.

Kolaborasi tote bag Balenciaga dan Gucci memiliki retensi nilai rata-rata 122%, sementara tas Gucci x Balenciaga The Hacker Project Camera memiliki kenaikan 116% dari nilai eceran awalnya saat dijual kembali.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Beli Tas Bekas untuk Investasi? Simak Dulu Tips Ini