
Ini Alasan Warga Tionghoa Harus Bayar Utang Sebelum Imlek

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang Tahun Baru Cina, atau Imlek yang jatuh pada tangga 22 Januari mendatang, ada banyak hal yang akan dilakukan oleh warga Tionghoa, mulai dari menghias rumah dengan pernak-pernik khas Imlek, hingga menyiapkan hidangan spesial. Selain itu, ada juga sejumlah pantangan Imlek yang telah menjadi tradisi turun temurun.
Mengutip South China Morning Post, salah satu kebiasaan orang Tionghoa menjelang Imlek adalah melunasi utang mereka terdahulu. Ini mencerminkan 'tutup buku' pada akhir tahun dan memulai lembaran hidup di tahun baru agar lebih beruntung.
Lantas, apa yang akan terjadi jika utang pribadi menumpuk di luar kemampuan membayar?
Ada peringatan yang paling gamblang untuk mereka yang gagal bayar utang. Penagih utang akan memberikan simbol cat merah yang dicipratkan di pintu si pengutang.
Cat merah yang nampak seperti pertumpahan darah adalah simbol pembalasan pribadi yang mengerikan. Memercikkan cat merah di pinut juga cukup untuk menakut-nakuti orang agar segera menyelesaikan utangnya.
Meski demikian, taktik yang biasanya dilakukan oleh rentenir tersebut telah hilang di Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir karena proliferasi kamera keamanan. Namun, di masa lalu, sulit untuk menentukan siapa yang memercikkan cat merah di tengah malam.
Diaspora Tionghoa di luar China biasanya tinggal di kawasan yang sama. Meski di perantauan, mereka tetap menjalankan budaya, yang salah satunya berwujud tanggung jawab kolektif untuk membantu sesama warga Tionghoa agar tidak terlilit masalah finansial. Karena hal ini, mereka biasanya akan terus mengingatkan dan membujuk seseorang agar segera melunasi utang. Praktek ini juga membuat orang akan sulit mangkir dari tanggung jawabnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Rekomendasi Wisata Imlek Ala Sandiaga Uno untuk Long Weekend