
Wah, Keju ini Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol

Jakarta, CNBC Indonesia - Keju merupakan salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang. Namun, di balik rasanya yang enak, keju mengandung lemak jenuh yang tinggi sehingga mampu meningkatkan zat lemak dan membuat tubuh berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular yang meliputi jantung dan pembuluh darah. Selain itu, kadar lemak jenuh yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko kolesterol.
Namun, sebuah studi yang dipublikasikan British Medical Journal Nutrition Prevention & Health menemukan bahwa keju Jarlsberg yang terbuat dari susu sapi Jarlsberg, Norwegia Timur tidak seperti jenis keju lainnya yang meningkatkan risiko kardiovaskular dan kolesterol.
Dilansir dari Express, dalam sebuah penelitian, para peneliti mempelajari 66 perempuan sehat dengan rata-rata usia 33 tahun dan rata-rata indeks massa tubuh 24 tahun yang dianggap normal.
Para partisipan dibagi menjadi dua kelompok dan diminta untuk mengonsumsi 57 gram keju Jarlsberg setiap hari atau 50 gram keju Camembert selama enam minggu. Lalu, pada enam minggu selanjutnya, kelompok yang mengonsumsi keju Camembert dialihkan untuk konsumsi keju Jarlsberg dan sebaliknya.
Setiap enam minggu, para peneliti mengambil sampel darah dari semua peserta untuk memeriksa protein kunci, vitamin K, osteokalsin, dan peptida (PINP) yang terdapat dalam tulang. Analisis sampel darah menunjukkan bahwa penanda biokimia utama pergantian tulang, termasuk osteokalsin dan vitamin K2 meningkat secara signifikan setelah enam minggu pada kelompok pengonsumsi keju Jarlsberg.
Selain itu, kadar kolesterol total dan kolesterol jahat atau LDL turun secara signifikan pada kelompok yang mengonsumsi keju Camembert setelah mereka beralih ke Jarlsberg.
Tidak hanya itu, kelompok yang mengonsumsi keju Jarlsberg juga menunjukkan kadar hemoglobin terglikasi yang turun secara signifikan. Sementara itu, kelompok pemakan keju Camembert tidak memberikan manfaat apa-apa sebelum akhirnya mereka beralih ke Jarlsberg.
"Konsumsi keju Jarlsberg setiap hari memiliki efek positif pada osteokalsin, [penanda pergantian tulang] lainnya, hemoglobin terglikasi dan lipid," tulis para peneliti menyimpulkan, dikutip Senin (16/1/2023).
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Makanan Bikin Kolesterol Naik, Masih Berani Santap?