
Ayah-Bunda, Ini Waktu Tepat Bagi Anak Minum Obat dan Vitamin

Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya selalu sehat. Namun ternyata cuaca yang tidak menentu terkadang membuat anak mudah sakit bahkan terserang flu dan batuk.
Tentunya orang tua harus segera memberikan obat untuk meredakan meredakan sakit pada anak. Kendati demikian, orang tua harus waspada terhadap obat yang ada di pasaran karena beberapa terdapat cemaran EG dan DEG pada sirop anak yang melebihi ambang batas, sehingga menimbulkan keracunan pada anak dan mengakibatkan kerusakan ginjal.
FDA menyatakan bahwa pemberian obat over the counter (OTC) pada anak di bawah dua tahun tidak diperbolehkan karena berpotensi menimbulkan efek samping yang serius, di antaranya gangguan irama jantung, kejang, bahkan kematian. Adapun pemberiannya pada anak di atas 2 tahun (terutama yang mengandung kombinasi obat) harus atas indikasi medis yang jelas dari dokter.
Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan bila si kecil mengalami batuk pilek:
* Humidifier dapat membantu melembabkan saluran hidung sehingga memudahkan pernapasan.
* Semprotan ataupun tetes hidung yang mengandung cairan salin (NaCl 0,9%) dapat menjaga saluran hidung tetap lembab dan membantu
* mengatasi hidung tersumbat
* Madu dapat diberikan pada anak di atas usia 12 bulan untuk meredakan batuk.
* Berikan anak air yang cukup agar tetap terhidrasi
* Jaga asupan nutrisi yang seimbang
* Berikan anak kesempatan untuk beristirahat yang cukup
* Jauhkan dari orang dewasa yang merokok
* Jika Anda merasa kondisi anak tidak cenderung membaik dengan penanganan di atas, maka sebaiknya konsultasikan kondisi anak kepada dokter untuk menentukan obat apa yang sebaiknya dikonsumsi.
Sementara itu, vitamin dan mineral tidak diperlukan dikonsumsi secara rutin oleh anak yang sehat, karena sudah didapatkan dari nutrisi anak sehari-hari. Namun ada beberapa vitamin yang direkomendasikan untuk diberikan, yakni:
1. Vitamin A
Vitamin A merupakan nutrisi penting untuk penglihatan dan pertumbuhan tubuh. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A adalah:
* Ikan (salmon dan tuna)
* Udang
* Keju
* Susu
* Telur
Suplementasi vitamin A tersedia dalam bentuk kapsul warna biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan; kapsul warna merah (dosis 200.000 IU) untuk anak usia 12-59 bulan. Pemberian Vitamin A ini rutin dilakukan tiap bulan Februari dan Agustus.
2. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk memperkuat tulang dan gigi, juga berperan penting untuk membentuk kekebalan tubuh. Sumber makanan yang mengandung banyak vitamin D adalah:
* Ikan salmon
* Tuna
* Telur
* Yogurt
* Sereal
Terdapat lebih dari 30 persen anak di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D. Dosis suplementasi yang direkomendasikan adalah 400 IU untuk bayi usia 0-12 bulan dan 600 IU pada anak usia > 12 bulan.
3. Zat besi
Zat besi penting untuk perkembangan otak, meningkatkan konsentrasi, dan prestasi belajar. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah:
* Telur
* Daging merah
* Hati
* Sayuran hijau
Suplementasi zat besi disarankan untuk diberikan rutin selama 3 bulan tiap tahunnya, dengan dosis 1-2 mg/kg/kali pemberian. Zat besi baik diberikan saat perut kosong.
Penting untuk diketahui, untuk memberikan suplemen vitamin tambahan untuk anak, pastikan suplemen tersebut mengandung semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Tidak semua multivitamin mengandung vitamin dan mineral yang sama. Jadi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum memilih suplemen multivitamin untuk anak.
Berita selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Sering Konsumi Obat Bisa Tingkatkan Risiko Demensia