
BPOM Setujui Vaksin DBD, Apa Saja Efek Sampingnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mewanti-wanti jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia yang menunjukkan tren peningkatan sepanjang 2022.
Jumlah kumulatif kasus konfirmasi DBD dari Januari-September 2022 yakni sebanyak 87.501 kasus dengan kasus kematian sebanyak 816 kematian orang.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menambahkan penambahan kasus DBD tersebut dilaporkan berasal dari 64 kabupaten/kota di Indonesia. Maxi juga mewanti-wanti masyarakat agar lebih waspada lantaran memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan biasanya terjadi peningkatan kasus DBD.
Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM RI) telah mengeluarkan izin edar untuk vaksin Dengue dengan nama Qdenga. Vaksin ini merupakan vaksin DBD kedua yang disetujui izin edarnya oleh BPOM setelah Dengvaxia (terdaftar atas nama PT Aventis Pharma).
Vaksin Qdenga dapat diberikan untuk masyarakat usia 6 sampai 45 tahun. Vaksin yang diproduksi oleh IDT Biologika GmbH Germany ini bermanfaat untuk pencegahan penyakit DBD yang disebabkan oleh virus dengue.
Berdasarkan data studi klinik fase 3 dan didukung data imunogenisitas studi klinik fase 3 dan fase 2, efikasi vaksin Qdenga untuk pencegahan demam berdarah secara keseluruhan sebesar 80,2 persen, sementara efikasinya untuk mencegah hospitalisasi akibat virus Dengue sebesar 95,4 persen.
"Pemberian izin edar Vaksin Qdenga oleh BPOM sesuai dengan persyaratan untuk vaksin baru yang mengacu pada standar WHO," kata Kepala BPOM Penny Lukito.
Efek Samping Vaksin DBD Qdenga
Berdasarkan analisis terhadap data keamanan dari studi klinik fase 1, fase 2, dan fase 3 pada usia 6 sampai 45 tahun, Vaksin Qdenga secara keseluruhan aman dan dapat ditoleransi dengan baik. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau efek samping (adverse events) yang dilaporkan umumnya bersifat ringan hingga sedang.
Adapun efek samping lokal yang dilaporkan, yaitu:
- Nyeri di bekas tempat suntikan
- Erythema (bercak kemerahan)
- Pembengkakan yang bersifat sementara dan hilang dalam 1 sampai 3 hari setelah pemberian vaksin.
Sedangkan efek samping sistemik yang dilaporkan, di antaranya:
- Sakit kepala
- Myalgia (nyeri otot)
- Malaise
- Asthenia (rasa lelah)
- Iritabilitas
- Drowsiness (mengantuk)
- Hilang nafsu makan
- Demam
Tidak ada kejadian hemorrhage (perdarahan) karena Dengue serta reaksi anafilaksis yang dilaporkan setelah pemberian Vaksin Qdenga dalam studi klinik. Reaksi hipersensitivitas juga sangat jarang dilaporkan.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 60 Ribu Telur Nyamuk Wolbachia Disebar di Bandung, Buat Apa?
