Hitung-hitungan Modal Hidup Nyaman di Jakarta, UMP Cukup?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinas Ketenagakerjaan Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Ibu Kota naik sebesar 5,6% ke Rp 4.901.798 per bulan. Upah baru ini berlaku mulai 1 Januari 2023.

Pertanyaannya, apakah uang segitu cukup untuk hidup nyaman di Jakarta yang terkenal mahal? Mari kita lihat hitung-hitungannya.

iPrice, website pembanding harga terkemuka di Asia Tenggara, telah melakukan studi untuk mengetahui 3 jenis gaya hidup di Jakarta:

1. Gaya hidup mewah - estimasi pengeluaran per bulan mencapai Rp12,03 juta
   1. Asumsi tinggal di apartemen dengan sewa Rp6,5 juta sebulan
   2. Makan di restoran Rp4,5 juta sebulan
   3. Transportasi ojek online Rp396 ribu sebulan
   4. Biaya lain-lain termasuk laundry, komunikasi, dan hiburan kelas premium
2. Gaya hidup menengah - estimasi pengeluaran per bulan sebesar Rp5,29 juta
   1. Asumsi tinggal di kos kelas menengah dengan AC, harga sewa mulai dari Rp1,6 juta sebulan
   2. Makan di warteg dan restoran Rp3 juta sebulan
   3. Transportasi umum dan ojek online Rp198 ribu sebulan
   4. Biaya lain-lain termasuk laundry, komunikasi, dan hiburan kelas menengah
3. Gaya hidup hemat - estimasi pengeluaran per bulan sebesar Rp3,57 juta
   1. Asumsi tinggal di kos ekonomis tanpa AC, harga sewa Rp800 ribu sebulan
   2. Makan di warteg Rp2,25 juta sebulan
   3. Transportasi menggunakan Transjakarta Rp154 ribu sebulan
   4. Biaya lain-lain termasuk laundry, komunikasi, dan hiburan kelas ekonomis

Baca: 5 Industri Ini Paling Rawan PHK Jika Resesi Terjadi

Jika melihat asumsi perhitungan tersebut, pekerja di DKI Jakarta dengan gaji UMP hanya bisa menjalani gaya hidup hemat. Dengan estimasi pengeluaran bulanan Rp3,57 juta, seseorang masih bisa menyisihkan sekitar Rp1,3 juta. Uang tersebut bisa digunakan untuk dana darurat dan investasi serta untuk donasi dan mengirimkan uang untuk orangtua, misalnya. 

Apakah UMP Sudah Sesuai dengan Kebutuhan Hidup Layak di Jakarta?

Perencana keuangan CNBC Indonesia Robertus Andrianto menilai bahwa UMP DKI Jakarta 2023 yang ditetapkan tak sampai Rp5 juta sebenarnya belum mencerminkan komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Jakarta. Jika menggunakan asumsi yang disesuaikan, kata dia, maka KHL DKI Jakarta adalah Rp5.286.038 per bulan.

Robertus juga mencatat bahwa KHL memang dapat dijadikan sebagai standar, namun itu belum termasuk kebutuhan lain seperti dana darurat pribadi, investasi, hiburan, dan asuransi. Begitu juga dengan anggaran untuk membayar hutang atau cicilan.

"Jadi bisa dikatakan kenaikan UMP tidaklah selaras dengan kebutuhan ideal masyarakat DKI Jakarta sebagai kota metropolitan. UMP hanya cukup untuk membayar kebutuhan sehari-hari saat ini tanpa memikirkan masa depan," ujarnya. 

Baca: Jangan Bilang Tak Punya Uang di Depan Anak, Ini Efek Buruknya

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Mau Hidup Nyaman di Jakarta Butuh Rp12 Juta, Benarkah?

(hsy/hsy)