Permintaan Sampanye Naik Tinggi, Perusahaan Kehabisan Stok

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
16 November 2022 18:05
Green Day members celebrate with champagne at the backstage during the 2019 MTV Europe Music Awards at the FIBES Conference and Exhibition Centre in Seville, Spain, November 3, 2019. REUTERS/Jon Nazca     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Ilustrasi sampanye (REUTERS/Jon Nazca)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan minuman alkohol jenis champagne atau sampanye naik tinggi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Salah satu perusahaan sampanye terbesar di dunia, Moët Hennessy menyebutkan bahwa perusahaan kehabisan stok dari beberapa sampanye terpopuler mereka. Lonjakan permintaan utamanya datang dari pasar Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Jepang.

Kepala Eksekutif Moët Hennessy, Philippe Schaus, dalam wawancara dengan Fortune, menyebut bahwa perusahaan akan menaikkan harga produknya hingga dua digit lebih tinggi sebagai dampak dari inflasi dan kenaikan harga bahan baku sampanye.

Menurut Schaus, kenaikan ini dipicu oleh banyaknya orang Amerika yang memanfaatkan kekuatan dollar untuk menyetok sampanye, minuman alkohol yang biasa dikonsumsi untuk acara perayaan. Karena kondisi ini, ada potensi kelangkaan stok sampanye jelang Natal. 

Mengutip laporan Fortune, Moët Hennessy, yang merupakan bagian dari Moët Hennessy Louis Vuitton (LVMH), melaporkan pendapatan sebesar 5,2 miliar Euro atau sekitar Rp84 triliun (Asumsi kurs Rp16.228/Euro) hingga September 2022 ini. Jumlah tersebut meningkat 23 persen dari September tahun lalu.

Laporan indeks harga konsumen mengungkapkan, pada Oktober harga di AS meningkat sebesar 7,7 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, angka tersebut menunjukkan penurunan bila dibandingkan pada Juni yang sempat mencapai 9,1 persen. Sementara itu, harga konsumen di Eropa naik 10,7 persen pada Oktober.

Moët Hennessy mengatakan bahwa pihaknya telah memperluas portofolio globalnya dengan mengakuisisi Kebun Anggur Joseph Phelps, Napa Valley, California, AS. Selain itu, mereka juga menaikkan harga jual untuk mengatasi efek gangguan logistik.

Bank of Amerika mengatakan, Moët Hennessy bukan satu-satunya merek mewah yang mengalami peningkatan pendapatan. Menurut catatan, pertumbuhan pendapatan merek mewah tetap solid pada kuartal ketiga. Disebutkan, hampir seluruh perusahaan mampu mengalahkan ekspektasi pasar.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular