Kisah Unik Wanita Tertinggi Dunia saat Perdana Naik Pesawat

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
11 November 2022 17:20
Rumeysa Gelgi, Perempuan Tertinggi di Dunia Naik Pesawat. (Tangkapan Layar Instagram @rumeysagelgi)
Foto: Rumeysa Gelgi, Perempuan Tertinggi di Dunia Naik Pesawat. (Tangkapan Layar Instagram @rumeysagelgi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perempuan tertinggi di dunia asal Turki, Rumeysa Gelgi akhirnya bisa merasakan sensasi naik pesawat terbang untuk pertama kali pada September lalu. Pemilik tinggi badan 215 sentimeter itu bepergian dari Istanbul ke San Fransisco pada akhir September lalu dengan penerbangan dari Turkish Airline.

Namun, itu bukan sembarang penerbangan. Sebab, maskapai Turki tersebut harus melakukan persiapan khusus untuk penumpang mereka yang tingginya jauh di atas rata-rata manusia. 

Penerbangan perdana itu mengharuskan maskapai memindahkan enam kursi untuk memberinya ruang. Namun,Gelgi tidak duduk di kursi seperti penumpang lainnya, melainkan berbaring di atas tandu selama 13 jam perjalanan dari Istanbul ke California.

Rumeysa Gelgi, Perempuan Tertinggi di Dunia Naik Pesawat. (Tangkapan Layar Instagram @rumeysagelgi)Foto: Rumeysa Gelgi, Perempuan Tertinggi di Dunia Naik Pesawat. (Tangkapan Layar Instagram @rumeysagelgi)
Rumeysa Gelgi, Perempuan Tertinggi di Dunia Naik Pesawat. (Tangkapan Layar Instagram @rumeysagelgi)

"Perjalanan yang sempurna dari awal hingga akhir," kata Gelgi, saat membagikan pengalamannya di Instagram. Dia juga memuji staf dan personel medis Turkish Airlines atas pekerjaan mereka.

Gelgi mengatakan bahwa meskipun itu adalah perjalanan pesawat pertamanya, "itu pasti bukan yang terakhir bagi saya."

Dalam foto-fotonya, Gelgi tampak mendapatkan perlakuan VIP. Dia nampak berbincang dengan staf yang tersenyum di dalam pesawat dan menikmati hidangan untuk penumpang first class.

Gelgi, yang berprofesi sebagai programmer komputer serta advokat publik, mengatakan dia menghabiskan waktunya di San Francisco untuk bekerja dengan Guinness World Records, lembaga yang sama yang telah menobatkan dia sebagai wanita tertinggi di dunia. 

Postur tingginya yang ekstrem adalah akibat dari sindrom Weaver. Kondisi genetik yang langka ini menyebabkan usia tulang pengidapnya tumbuh sangat cepat. Seperti kebanyakan orang dengan sindrom Weaver lainnya, Gelgi menggunakan alat bantu jalan untuk berkeliling.

Namun sindrom Weaver juga menyebabkan pengidapnya memiliki pergerakan sendi yang terbatas. Penderita juga tidak memiliki kestabilan saat berjalan dan kesulitan bernapas serta menelan.

Perjalanan Gelgi ke San Francisco baru-baru ini menyoroti isu aksesibilitas maskapai penerbangan bagi orang-orang dengan perbedaan fisik dan disabilitas. Secara historis, perjalanan udara paling tidak nyaman bagi pelancong seperti Gelgi.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cristiano Ronaldo Kembali Cetak Rekor Baru di Piala Eropa, Ini Dia...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular