Demi Lingkungan, Negara Ini Bikin Pupuk dari Jenazah Manusia

Lifestyle - Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
07 November 2022 10:20
Cemetery workers carry the coffin that contains the remains of 89-year-old Irodina Pinto Ribeiro, who died from COVID-19 related complications, at the Inhauma cemetery in Rio de Janeiro, Brazil, Friday, June 18, 2021. Brazil is approaching an official COVID-19 death toll of 500,000 — second-highest in the world. (AP Photo/Bruna Prado) Foto: Ilustrasi (AP/Bruna Prado)

Jakarta, CNBC Indonesia - Umumnya pupuk berasal dari sisa-sisa sampah organik yang telah mengalami pelapukan. Namun bagaimana jika pupuk dibuat dari jenazah manusia? Tentu ini menjadi sesuatu yang tak biasa.

Hal ini pula yang terjadi di California, Amerika Serikat. Negara bagian tersebut resmi melegalkan praktik mengubah jenazah manusia menjadi pupuk kompos. Gubernur California Gavin Newson, telah menandatangani Undang-Undang yang mengizinkan warganya memilih opsi pengomposan setelah kematian yang berlaku pada tahun 2027 mendatang.

Pengomposan jenazah manusia diklaim lebih ramah lingkungan daripada kremasi atau dikubur. Tidak hanya itu, praktik ini dilakukan juga untuk menangani perubahan iklim dan menyelamatkan lingkungan hidup yang aman dan bersih.

"Perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut adalah ancaman yang sangat nyata bagi lingkungan kita. [Pengomposan] adalah metode alternatif yang tidak akan menyumbangkan emisi ke atmosfer," ujar anggota majelis, Christina Garcia, yang mengusulkan UU tersebut, dikutip dari The New York Post.

Sejumlah ilmuwan setuju jika mayat manusia memang bisa dikomposkan. Hal itu sama seperti pengomposan ternak mati yang sudah sering dilakukan oleh peternakan hampir di seluruh Amerika Serikat.

The Natural Funeral adalah salah satu perusahaan yang menyediakan layanan pengomposan mayat manusia. Pengomposan dilakukan dalam peti yang dibentuk seperti kapal.

Lalu jasad manusia itu akan mengalami pembusukan alami selama 30 hari atau lebih sebelum menjadi pupuk. Lapisan dalam peti khusus itu pun akan rutin diolah untuk menjaga untuk menjaga proses pembuatan kompas dari jenazah manusia. Kemudian dalam waktu enam bulan jenazah yang melalui proses tersebut sepenuhnya berubah menjadi tanah.

Tanah dari hasil proses kompos dari jenazah tersebut bisa digunakan untuk menumbuhkan tanaman, pohon, dan bunga serta memberikan kehidupan baru.

Untuk mendapatkan layanan tersebut harga yang ditawarkan ternyata cukup fantastis. Kisaran biaya pemakaman jenazah untuk dijadikan kompos itu sekira Rp112 juta.


[Gambas:Video CNBC]

(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
Artikel Terkait
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading