
Atasi Penyakit Makula, JEC Macula Center Resmi Diluncurkan

Jakarta, CNBC Indonesia - JEC Eye Hospital & Clinics, meluncurkan layanan JEC Macula Center, sebuah sentra penanganan khusus macula pertama di Indonesia dan satu satunya dimiliki oleh sebuah institusi rumah sakit mata di Tanah Air.
Hadir perdana di RS MataJEC @ Menteng, JEC Macula Center menawarkan keahlian diagnostic serta penanganan macula secara mumpuni dan komprehensif.
Macula, adalah bagian organ mata dibelakang retina, yang berperan dalam penglihatan sentral, penglihatan warna,serta penglihatan detail.
Penyakit macula (gangguan yang melibatkan area macula) berpotensi menimbulkan penurunan tajam penglihatan, dan menyebabkan penderitanya kesulitan melihat objek secara detail, termasuk ketidak mampuan mengenali wajah seseorang atau tulisan. Bahkan, kerusakan pada macula bisa menyebabkan terjadinya kebutaan!
"Hadirnya JEC Macula Center merupakan langkah solutif dari JEC guna menyediakan hasil diagnosis yang lebih akurat sehingga dokter mata ahli bisa memutuskan penanganan dan tindakan yang tepat sesuai penyakit macula pasien," kata Direktur Medik JEC Menteng, dr. Soefiandi Soedarman,SpM (K), Sabtu (5/11/2022).
Dari sisi sumber daya manusia, JEC Macula Center diperkuat 10 dokter spesialis retina, 4 diantaranya telah bergelar doktor.
Sementara, dari segi teknologi, layanan terbaru JEC ini menghadirkan Comprehensive Diagnostic Center dengan 15kategori pemeriksaan diagnostic berteknologi mutakhir, 5 diantaranya khusus untuk pemeriksaan bagian belakang bola mata (posterior).
JEC Macula Center juga dilengkapi operating theater khusus (termasuk patient reception dan waiting room). Ruang operasinya menggunakan peralatan berteknologi terdepan, seperti Carl Zeiss Micro scope OPMI Lumera 700 dengan fiturre scan untuk memberikan realtime HD OCT pada saat operasi macula.
Selain itu, agar penanganan dan perawatan pasien berlangsung berkelanjutan dibawah pengawasan dokter, JEC Macula Center melengkapi layanannya dengan ruang rawat inap berstandar tinggi; dengan mengedepankan kenyamanan dan keamanan pasien.
"Meski tidak langsung menyebabkan kebutaan total, penyakit macula bisa mengakibatkan penderitanya kesulitan menjalani aktivitas keseharian, seperti membaca, bahkan mengenali wajah orang lain.Tanpa diagnosis, penanganan dan perawatan dan tindakan yang tepat, kondisi penglihatan berpeluang memburuk. Karenanya,dalam mengonfirmasi sebuah diagnosis penyakit macula, perlu alat diagnostic khusus," tambah Soefiandi.
Perlu diketahui, selain AMD, beberapa penyakit macula lainnya meliputi, sumbatan pembuluh darah retina, bengkak macula pada penderita diabetes, ablasioretina, peradangan mata, lubang di macula, dan lain-lain.
"Penuaan adalah bagian yang tak terhindarkan dari siklus kehidupan. Mau tidak mau proses penuaan akan mempengaruhi fungsionalitas tubuh, termasuk mata, sehingga mengakibatkan penyakit macula. Namun, disamping penuaan, beberapa factor risiko juga turut memperbesar peluang seseorang menderita gangguan pada macula yaitu, menyandang minus tinggi, kebiasaan merokok, menderita hipertensi, stresfisik/psikis secara terus menerus, menggunakan obat tertentu (sepertisteroid, chloroquin, dll), mengalami cedera mata, menyandang penyakit infeksi (seperti TB dan toksoplasma), terkena paparan sinar matahari berlebih," jelas dr FerdirivaHamzah, SpM (K), Dokter Subspesialis Vitreo-retinaJEC Eye Hospitals & Clinics.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mata Rusak Gegara Nonton TV Terus-menerus, Mitos atau Fakta?