Berhenti Merokok Sebelum 45 Tahun Bisa Cegah Risiko Kematian?

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 November 2022 17:25
Mahasiswa He Bingzhang berpose untuk gambar sambil merokok rokok Marlboro di Beijing, China, 8 April 2018.
Foto: REUTERS/Thomas Peter

Jakarta, CNBC Indonesia - Merokok merupakan kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, stroke, dan penyakit jantung. Risiko ini terkait dengan kerusakan akibat merokok pada pembuluh darah dan paru-paru. Terlepas dari bahayanya, masih saja banyak orang yang menjadikan merokok sebagai kebiasaan. 

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA menemukan bahwa berhenti merokok dikaitkan dengan penurunan risiko kematian. Semakin cepat orang berhenti, maka semakin banyak manfaat yang bisa mereka lihat.

Studi ini mengamati kebiasaan merokok dan berhenti merokok serta risiko kematian terkait. Para peneliti menggunakan informasi yang tersedia dari Survei Wawancara Kesehatan Nasional AS dalam pengumpulan data mereka.

Para peneliti secara khusus melihat bagaimana risiko ini berbeda berdasarkan ras, etnis, dan jenis kelamin. Mereka memasukkan lebih dari 500.000 orang dewasa AS dalam penelitian mereka.

Para peneliti secara khusus mencatat status merokok: perokok saat ini, mantan perokok, atau tidak pernah merokok. Mereka juga melihat kapan orang berhenti dan berapa tahun mereka berhenti merokok.

Temuan utama adalah bahwa merokok dikaitkan dengan tingkat kematian dua kali lipat atau lebih di semua kelompok. Namun, berhenti merokok dikaitkan dengan penurunan risiko kematian. 

Penulis penelitian mencatat bahwa berhenti merokok sebelum usia 45 tahun dikaitkan dengan pengurangan sekitar 90% dari risiko kematian berlebih yang terkait dengan terus merokok, dan berhenti pada usia 45 hingga 64 tahun dikaitkan dengan pengurangan sekitar 66% dari risiko berlebih ini. 

"Intinya adalah bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi secara kritis, berhenti merokok benar-benar mengurangi bahaya itu. Perokok yang lebih muda berhenti, dan semakin banyak waktu yang diperoleh sejak mereka berhenti, semakin besar manfaat kesehatannya," kata penulis studi Dr. Blake Thomson.

"Temuan ini penting bagi mereka yang saat ini merokok dan bagi mereka yang sebelumnya merokok. Bagi perokok saat ini, penting untuk menganggap serius berhenti. Bahkan setelah kambuh, teruslah mencoba," papar Thomson.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Merokok Sembarangan Bakal Didenda Rp 250 Ribu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular