
Resesi Mengancam? Simak Ya Tips Cuan Jualan Tas Bekas Branded

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang kini mulai bersiap menghadapi ancaman resesi yang diprediksi terjadi di 2023. Salah satu cara agar lebih siap yakni dengan mempersiapkan dana darurat.
Menjual tas bekas branded bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan tambahan uang sekaligus berinvestasi. Sebab, harga satu buah tas saja bisa mencapai ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah.
Harga ini biasanya tergantung brand apa yang merilis tas bekas branded. Semakin tenar namanya dan semakin terbatas produksinya, akan semakin tinggi pula harganya.
"Dengan harga yang biasanya selalu mengalami kenaikan dan banyak peminat, jual beli tas bekas branded menjadi salah satu peluang untuk yang ingin memulai bisnis," ujar Marisa Tumbuan selaku Founder Irresistible Bazaar & Irress Urban Bazaar dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dia menyarankan bahwa untuk mendapatkan harga terbaik saat resesi, pastikan untuk memerhatikan timing atau waktu yang tepat agar harga tidak jatuh. Kemudian perhatikan kondisi tas dan modelnya. Umumnya, kondisi 80% sampai 90% masih bagus dan layak dijual.
Sementara itu, tas dengan model klasik atau timeless selalu banyak diburu oleh pecinta tas karena bisa dipakai kapan saja tanpa peduli tren yang terkini.
Terlepas dari itu, standar kelengkapan untuk sebuah tas branded seperti dust bag dan authenticity card harus diperhatikan. Hal ini sangat mempengaruhi nilai jual tas branded.
"Namun ada beberapa brand yang sudah tak melengkapi authenticity card seperti Channel yang memakai microchip. Dust bag, box, dan bahkan paper bag juga dapat meningkatkan harga jual kembali," paparnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tutorial Beli Tas Hermes, Tidak Bisa Langsung ke Butik Lho...