Update Penanganan Covid-19

Subvarian XBB Picu Lonjakan Kasus, Puncaknya di Januari 2023!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 October 2022 18:30
Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (Youtube BNPB)
Foto: Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Tangkapan Layar Youtube BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan kalau virus Corona subvarian Omicron XBB dapat memicu lonjakan kasus Covid-19 di dunia, termasuk di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Wiku dalam keterangan pers virtual, Kamis (27/10/2022).

Dalam paparannya, dia menjelaskan kalau per tanggal 23 Oktober lalu, jumlah penambahan kasus positif dalam satu pekan di tingkat dunia mencapai 2,98 juta. Di Eropa, Jerman dan Prancis menjadi negara dengan jumlah kasus mingguan tertinggi, yaitu lebih dari 500 ribu dan 300 ribu kasus baru dalam satu minggu.



Sedangkan pada wilayah Asia, Wiku mengatakan Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, menjadi negara dengan jumlah kasus mingguan tertinggi dan sekaligus menjadi negara yang kasusnya tengah mengalami kenaikan. Dalam dua minggu terakhir, Jepang mengalami kenaikan 12%. Sedangkan Korsel naik 21% dan Singapura naik 34%.

"Hal ini berkaitan dengan munculnya subvarian XBB di beberapa negara di dunia dan diprediksi akan menjadi subvarian penyebab kembalinya lonjakan kasus," ujar Wiku.

Menurut dia, kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, AS, Australia, dan Denmark. Juga di beberapa negara Asia, yaitu Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang.

"Berbagai ahli di AS maupun WHO menyebutkan subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di bulan Januari," kata Wiku.

Namun, menurut dia, belum ada bukti subvarian itu lebih berbahaya secara klinis dari varian atau subvarian sebelumnya. Pada beberapa negara, kasus subvarian XBB bergejala ringan dan lebih cepat untuk pulih.

"Di Indonesia, Kemenkes sudah mengumumkan terdapat empat kasus subvarian XBB saat ini," ujar Wiku.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat Ya, Covid-19 Subvarian XBB Masih Terdeteksi Tes PCR Kok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular