Waspada! Pria Lebih Rentan Kena Kanker Otak, Ini Alasannya

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Kamis, 27/10/2022 14:45 WIB
Foto: Ilustrasi kanker otak (Image by Małgorzata Tomczak from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanker otak adalah salah satu penyakit yang mematikan. Berdasarkan data Globocan pada 2018 menunjukkan, kasus kanker yang menempati urutan 15 terbanyak di Indonesia ini telah mencapai sekitar 5.300 kasus.

Dilansir melalui laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker otak adalah kondisi terjadinya pertumbuhan abnormal sel-sel otak yang bersifat merusak jaringan dan sel otak. Kanker ini terdiri dari dua tipe, kanker otak primer yang penyebabnya datangnya dari otak dan kanker otak sekunder yang muncul dari bagian tubuh lain dan menyebar sampai ke otak.

Menurut dr. Oskar Ady Widarta, Dokter Spesialis Bedah Saraf Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta (RS Kanker Dharmais), menyebutkan pasien kanker otak didominasi oleh laki-laki, salah satunya karena dipicu pola hidup dan tidur yang buruk. 


Selain itu, sebagai salah satu rumah sakit kanker rujukan nasional di Indonesia, RS Kanker Dharmais umumnya menemukan kasus tumor dan kanker otak pada pasien anak-anak berusia 3 hingga 12 tahun, pasien usia produktif mulai dari 20 tahun, dan usia lanjut usia (lansia) di atas 50 tahun.

Adapun sejumlah gejala yang harus diwaspadai adalah nyeri kepala terutama pada pagi hari, muntah proyektil atau muntah berupa semburan, kejang-kejang, hingga menurunnya kesadaran.

Berkaitan dengan hal tersebut, dr. Oskar menyarankan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke Fasilitas Layanan Kesehatan bila mengalami gejala-gejala kanker otak, "Kalau ada gejala walaupun sedikit dan tidak kunjung sembuh setelah sering diobati, lebih baik (segera) memeriksakan diri," tegasnya.

Kanker Otak dan Tumor Otak

Kanker otak biasanya berawal dari munculnya tumor otak.

"Tumor otak bisa berkembang menjadi kanker otak. (Kanker otak) kerap terjadi pada tumor yang tumbuh berulang," sebut dr. Oskar dalam siaran langsung melalui akun resmi Instagram RS Kanker Dharmais.

Oskar mengatakan, biasanya tumor yang berkembang menjadi kanker otak disebabkan oleh tumor yang tumbuh kembali di tempat yang sama meskipun telah dilakukan tindakan pengangkatan. Akar tumor yang mungkin masih tersisa dapat menyebabkan kenaikan tingkat derajat atau stadium penyakitnya.

Sebagian besar masyarakat masih sulit memahami apa perbedaan antara kanker otak dan tumor otak. Lantas, apa perbedaannya?

Menurut dr. Oskar, penjelasan termudah untuk membedakan kanker otak dan tumor otak adalah berdasarkan tingkat derajat atau stadium penyakitnya. "Sederhananya, tumor otak terhitung jinak, sedangkan kanker otak ganas," ringkasnya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia